Pengakuan Mengejutkan Paris Hilton Soal Penyiksaan yang Dialami Saat Remaja
Dalam film dokumenter tahun lalu, Paris Hilton pernah mengungkap pelecehan yang dialaminya ketika remaja. Wanita yang dikenal sebagai bintang reality show dan sosialita itu mengaku disiksa di asrama Provo Canyon School. Baru-baru ini mengungkap fakta baru mengenai pengalaman traumatis tersebut dalam konferensi pers.
Paris Hilton didampingi ibunya dan korban lainnya berbicara di Capitol Hill. Bersama beberapa senator, Paris ingin mendukung undang-undang untuk melindungi remaja kepada kongres dengan disahkannya 'Accountability for Congregate Care Act of 2021'. Paris mengaku mengalami luka mendalam karena pengalaman itu sehingga tak mau terjadi kesakitan serupa terjadi pada remaja lain.
"Aku dicekik, ditampar, ditonton saat mandi oleh staf pria, dipanggil dengan nama vulgar, dipaksa minum obat tanpa diagnosa yang tepat, tidak diberikan pendidikan yang baik, dilempar di sel isolasi penuh dengan sayatan dan darah, dan banyak lagi," katanya di Capitol Hill.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, dikatakan jika 'sekolah' tersebut melakukan hal-hal ekstrem untuk menghadapi para remaja bermasalah. Paris mengaku pernah mengira dirinya akan diculik oleh dua pria yang bekerja di sana karena dipaksa keluar dari kamarnya tengah malam.
"Selama 20 tahun aku tidak bisa tidur dengan ingatan kekerasan fisik, perasaan kesepian, kehilangan teman yang terlintas di pikiranku," ungkapnya.
Paris masuk ke Provo Canyon School karena orang tuanya menganggap sekolah asrama di luar kota bisa 'memperbaikinya'. Selama dua tahun, ia pernah dikirim ke empat tempat yang berbeda yang membuatnya semakin trauma.
"Di Provo Canyon School di Utah, aku diberikan baju dengan nomor, aku bukan lagi diriku. Aku hanya orang bernomor 127. Aku dipaksa di dalam ruangan selama 11 bulan. Tidak ada cahaya matahari, tidak ada udara segar. Itu dianggap privilese. Anak-anak sering dipukul, dilempar ke tembok, bahkan dilecehkan secara seksual di Provo," kata Paris.
Paris mengatakan jika sekolah asrama yang menghasilkan banyak uang ini mengklaim bisa memperbaiki remaja bermasalah tapi malah menyesatkan para orang tua dan merugikan anak-anak. Karena itu, ia berharap undang-undang baru bisa melindungi anak muda dari hal-hal yang mengekang mereka.
"Deklarasi hak-hak ini memberi perlindungan yang tidak aku dapatkan, seperti akses pendidikan, berada di luar ruangan, kebebasan dari perlakuan penyiksaan, bahkan hak dasar untuk bicara dan bergerak bebas," ungkapnya.
(ami/ami)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan
Cristiano Ronaldo Flexing Tubuh Kekar, Tak Pakai Baju Usai Sauna
Seram! Kylie Jenner Ungkap Rumah Mewahnya Berhantu, Sering Diganggu 'Makhluk'
Nayeon TWICE Kena Angin Jakarta, Cantik Pakai Gaun Mini dan Makeup Natural
Sinopsis 47 Meters Down: Uncaged, Film Putri Jamie Foxx
Ramalan Zodiak 21 Desember: Libra Hadapi Persoalan, Scorpio Lebih Sabar
Bikin Haru! Kisah Perjuangan Anak Dampingi Ibu Lawan Kanker Payudara
8 Potret Tampan Kim Woo Bin, Sembuh dari Kanker Kini Nikahi Shin Min Ah
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan











































