Tolong! Kisah Wanita Jakarta Dilecehkan Pria Beridentitas Palsu di Medsos
Pelecehan seksual terhadap wanita bisa terjadi dimana saja, termasuk di jejaring sosial. Seperti dialami oleh wanita yang tinggal di Jakarta Barat ini. Ia diancam dan mengalami pelecehan seksual oleh pria yang dikenalnya lewat jejaring sosial profesional, LinkedIn.
Baru-baru ini pengguna Twitter @piersamarch jadi viral setelah berbagi kisah sedihnya yang mengaku diancam, dan mengalami pelecehan seksual oleh pria yang menggunakan identitas palsu di LinkedIn.
"Long story short, gue lagi di teror sama seseorang. Dia mengancam gue untuk mengirimi dia foto vulgar gue, menyebarkan foto dan chat gue, ngancem untuk nyulik gue, keluarga gue, dan merusak nama baik gue di lingkungan kerja," ungkapnya.
Pada postingan yang telah diretweet 4.500 lebih itu, wanita ini menceritakan kronologi bagaimana dirinya mulai berkenalan dengan seorang pria bernama Andika Rahman di LinkedIn, Agustus lalu. Awalnya, akun Twitter @piersamarch menerima permintaan untuk saling terkoneksi oleh Andika yang merupakan seorang Human Capital Section Head PT. Astra International.
"Setelah aku accept, dia send direct message (DM), minta kenalan dan nomor hp pribadi. Setelah ngobrol-ngobrol dikit aku kash nomor aku, lalu kita move chat ke WA," ceritanya.
"Disini aku nggak mikir macem-macem, namanya juga dari LinkedIn, (kupikir) terpercaya, koneksi dia juga udah 500+, punya jabatan tinggi, dll (jadi aku nggak berpikir ini akun palsu atau gimana kan)," imbuhnya.
Wanita ini pun menceritakan bahwa pada mulanya semua berjalan normal saat ia mengobrol dengan Andika di Whatsapp. Andika mengaku tinggal di Apartment Pakubuwono Residence, mengirim foto topless dirinya setelah ngegym, hingga kirim foto mobil. Andika pun meminta foto @piersamarch, merasa bukan masalah ia kemudian mengirim foto selfie biasa .Namun, pemilik akun Twitter @piersamarch mulai merasa takut ketika dirinya diminta untuk mengirimkan foto pakai tanktop hingga tanpa busana. Ia pun jelas menolak permintaan tersebut, namun Andika selalu meminta foto selfie dirinya.
"Aku selalu nolak baik-baik, sampai aku marah dan dia udah minta maaf sampe mohon-mohon. Tapi, tetap terus besok-besoknya minta lagi yang beda (keliatan belahan dada lah, dan yang terakhir ini minta foto aku naked)," jelas @piersamarch.
"Karena takut, aku diemin chat dia. Aku gak bales. Dia terus-terusan chat aku seolah-olah kayak dia pacar aku. Sampai bikin aku nggak nyaman, aku bilang sama dia tolong berhenti chat kayak gini karena aku takut sama dia, dan aku nggak tertarik sama cowok kayak gini," tambahnya.
Penolakan tersebut rupanya membuat Andika sakit hati dan marah, hingga mulai mengancam @piersamarch. Andika terus mendesak pemilik akun Twitter @piersamarch untuk tidak memblokir kontak Whatsappnya dan mengiriminya foto tanpa busana. Jika tidak, Andika mengancam akan menyebarkan foto dan chat wanita tersebut ke teman-teman kampus dan koneksinya di LinkedIn, serta mengirim ancaman lain ke keluarganya.
"Menculik aku dan mengikuti pola kerjaku (aku kerjanya mobile)," tulis akun Twitter @piersamarch yang juga membagikan bukti percakapan Whatsapp dirinya dengan Andika Rahman.
Setelah kontak Whatsapp Andika diblok, ancaman demi ancaman terus diterima oleh @piersamarch. Bahkan, Andika mulai membuat beberapa akun Instagram atas nama wanita tersebut dan terus menerus mengancamnya. Hal ini pun membuat @piersamarch merasa tidak aman.
"Fokus saya adalah ancaman yang lebih dari sebar foto, he knows my mom, colleagues, where I stay, my workplace. I WAS FEELING UNSAFE," ujarnya.
Ternyata Andika Rahman adalah akun palsu di LinkedIn yang memakai foto-foto dan identitas orang lain. Pemilik akun Twitter @piersamarch pun mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada 15 orang yang memberitahunya bahwa mereka pernah dihubungi oleh Andika Rahman atau Rahmandika Bagus, dan semuanya hampir dengan pola kejahatan hingga modus yang sama.
Saat dihubungi Wolipop, @piersamarch mengaku telah menghubungi beberapa lembaga untuk meminta bantuan namun belum mendapatkan balasan. Ia pun berharap akses pengaduan kejahatan cyber lebih cepat dan mudah, serta tak ada lagi korban-korban atas penipuan cyber dengan memalsukan identitas di dunia maya.
"Saya tidak tahu hukuman apa yang tepat untuk pelaku. Saya lebih ingin tau motif dia apa, kenapa dia melakukan ini. Dari sana kita maupun pihak berwajib dapat melakukan pencegahan terhadap terjadinya kasus serupa," terang @piersamarch kepada Wolipop, Senin (10/2/2020)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
3 Tahun Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh, Kylie Jenner Coba Terapi Ini
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya











































