Diremehkan Guru, 10 Cuitan Balas Dendam Ini Menginspirasi

Jakarta - Kenakalan siswa di sekolah dan ketidakmampuan menjawab soal saat di kelas tentu membuat gurunya geram. Tak jarang beberapa guru ini meremehkan siswa tersebut dan menyebut mereka tidak akan pernah berhasil menjadi orang yang sukses.

Namun, diremehkan oleh guru tak lantas menjadi para siswa ini berkecil hati. Mereka pun mampu membuktikan apa yang dibilang oleh gurunya ini salah besar dengan sederet prestasi.

Banyak pengguna Twitter menyuarakan ceritanya yang pernah diremehkan oleh guru. Mereka pun balas dendam dengan pamer kesuksesan yang berhasil diraihnya. Berikut kisah sukses mereka yang dulunya dipandang rendah oleh guru.

1. Saat waktu SMP nakal, tapi kuliah berhasil berprestasi dengan nilai IPK yang sempurna.

[Gambas:Twitter]

2. Pria ini membuktikan jika perkataan guru Bimbingan Konselingnya tidak benar. Ia pun berhasil masuk universitas negeri dengan IPK cumlaude.

[Gambas:Twitter]

3. Kalau bukan orang terus kamu apa? Mungkin maksud gurunya dulu ia tidak akan pernah sukses.

[Gambas:Twitter]

Baca juga: Kocaknya Khayalan Netizen yang Ingin Seperti Gista Putri, Istri Wishnutama

4. Sukses dan pintar bukan hanya dinilai dari nilai akademik semasa sekolah.

[Gambas:Twitter]

5. Pernah dibilang dengan gurunya kalau ia tidak pernah bisa jadi dokter, tapi kini berhasil masuk kedokteran.

[Gambas:Twitter]

6. Saat diremehkan oleh guru menjadikan motivasimu terbesar untuk lebih maju dan meraih mimpi.

[Gambas:Twitter]

7. Nilai UN Fisika yang jelek tak bisa mempengaruhi kesuksesan seseorang untuk mengejar ilmunya setinggi langit.

[Gambas:Twitter]

8. Bukti omongan dosen pembimbingnya salah, ia berhasil diterima kerja di BUMN

[Gambas:Twitter]

Baca juga: Cuit Viral Selebgram yang Mengira Tunangannya Selingkuh, Endingnya Kocak

9. Ketika ia tidak diperhitungkan sebagai siswa teladan di sekolah untuk masuk perguruan tinggi jalur undangan, tapi kini berhasil menjadi manajer di usia 22 tahun.

[Gambas:Twitter]

10. Tak selamanya siswa bermasalah di sekolahnya memiliki masa depan suram.

[Gambas:Twitter]

(agm/hst)