Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Alasan Sedih Dokter Hewan yang Ikut Program Makeover How Do I Look? Asia

Anggi Mayasari - wolipop
Selasa, 26 Sep 2017 16:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Istimewa
Jakarta - Ada yang spesial pada serial makeover How Do I Look? Asia (HDILA) Season 3 karena menampilkan fashion victim dari Indonesia. Adalah Ticta, seorang dokter hewan asal Indonesia yang tampil di DIVA, saluran hiburan untuk perempuan dari NBCUniversal International Networks. Kepada Wolipop, Tictapun mengungkap alasan di balik kesedihan terhadap penampilannya dan memilih mengikuti program makeover ini.

Ticta sendiri mengaku mengikuti ajang HDILA ini karena kurang merasa percaya diri akibat berat badannya naik hingga 20 kg pasca melahirkan. Ia juga tak punya waktu untuk sekedar mempercantik diri karena waktunya telah dihabiskan untuk mengurus buah hati dan kegiatan rumah tangga.

"Menggunakan masker wajah atau merawat rambut saya pun tidak. Waktu saya habis hanya untuk mengurus bayi, kegiatan rumah tangga dan mengurus suami. Saya dan suami sudah sepakat untuk tidak menggunakan jasa baby sitter, jadi tugas saya selama di rumah benar-benar menyita jatah 'me time' saya. Semenjak itu saya benci bentuk tubuh saya dan saya merasa tidak cantik," ujar Ticta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun setelah di makeover oleh stylist di How Do I Look? Asia Season 3 ini, dokter hewan yang telah mengabdi di Hutan Indonesia itu merasa beruntung dan dapat mengembalikan kepercayaan dirinya yang telah hilang. Ia juga bisa belajar beberapa hal, termasuk mendapatkan tips sebagai ibu baru.
Alasan Sedih Dokter Hewan yang Ikut Program Makeover How Do I Look? AsiaPenampilan Ticta setelah di makeover. Foto: Istimewa

"Keluarga saya mengatakan saya terlihat lebih bahagia setelahnya. Bila saya harus menilai diri saya: Before the show: Desperate Mommy. After the show: Lit Mommy," jelasnya.

Tampil di HDILA juga membuat Ticta ingin menunjukkan pada dunia bahwa seorang dokter hewan dapat terlihat cantik.

"Untuk profesi dokter hewan, meskipun kami bekerja di tengah-tengah kotoran hewan, kami juga menyelamatkan nyawa. Tanggung jawab pekerjaan kami juga besar, dan semoga orang-orang tidak menganggap profesi dokter hewan sebelah mata, dan kami pun pantas untuk terlihat menarik kapanpun," imbuhnya. (agm/agm)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads