Ini Komentar Paling Menyakitkan Bagi Bunga Jelitha Saat Jadi Puteri Indonesia

Jakarta - Dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2017 membuat Bunga Jelitha Ibrani harus menerima komentar jahat dan kritik pedas dari masyarakat. Setelah sempat terjadi drama salah sebut pemenang, Bunga mengaku di bully oleh banyak netizen karena dianggap tak cukup cakap untuk menyandang gelar Puteri Indonesia. Namun dari sekian banyak intimidasi itu, komentar apakah yang paling menyakitkan bagi Bunga?

Wanita yang memiliki tinggi badan 180 cm ini mengungkapkan sempat terpuruk dan berpikir untuk mengundurkan diri menjadi Puteri Indonesia karena harus menerima banyak komentar negatif tentang dirinya yang tak pantas membawa Indonesia di ajang kontes kecantikan dunia.

"Yang paling menyakitkan itu dibilang katanya Bunga itu lulusan SMA nggak pantes jadi Puteri Indonesia. Kok Puteri Indonesia hitam, kok Puteri Indonesia seperti ini, Puteri Indonesia dekil. Banyak yang udah bawa-bawa fisik dan itu sih yang bilang juga saya nggak berpendidikan," cerita Bunga kepada Wolipop di Gedung AIA, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017).

Foto: Rengga Sancaya

Baca juga: Cerita Sedih Bunga Jelitha, Alami Bullying Pasca Jadi Puteri Indonesia 2017

Padahal menurut Bunga, dirinya menunda pendidikan karena harus fokus di dunia modelling. Sejak berusia 13 tahun, Bunga sudah terjun di dunia modelling dan memang fokus pada karier untuk mencari uang. Memiliki penghasilan sendiri inipun merupakan suatu kebanggan bagi Bunga.

Meskipun demikian, sebelum mengikuti karantina Puteri Indonesia 2017, wanita berusia 25 tahun ini mengaku tak percaya diri melihat kontestan lainnya karena memiliki akademik yang sangat bagus. Sedangkan Bunga hanya memiliki prestasi di modelling. Ia memang pernah membawa nama Indonesia dan menjuarai Super Model International 2011.

"Mereka selalu bilang tapi bisa nggak bawa nama Indonesia di Las Vegas. Karena masuk Puteri indonesia persyaratannya harus kuliah, nah disitulah jadi mindset orang-orang adalah tidak kuliah tidak berpendidikan, mereka kan tidak melihat apa yang ada di dalam diri kita seperti apa. Memang pendidikan itu sangat penting, tapi saya juga kan mendapatkan pengalaman pendidikan dari orang yang kita temui," kata Bunga.

Banyaknya kasus-kasus bullying yang terjadi di Indonesia dan menimpa dirinya ini membuat Bunga berharap agar generasi muda sekarang tidak terlalu melihat orang dari kekurangannya.

"Kita nggak tahu kedepannya gimana, jalan Tuhan itu seperti apa. Bisa jadi orang yang kalian bully justru menjadi orang yang bermanfaat bagi Indonesia," pungkasnya. (agm/ays)