LinkedIn menjadi salah satu wadah menemukan lowongan dan mendapat pekerjaan. Tapi punya akunnya saja tidak cukup jika untuk kamu mengembangkan karier lewat portofolio online. Disarankan agar para profesional untuk memperbarui LinkedIn secara detail agar dilirik perusahaan. Berikut tujuh cara mengisi LinkedI yang menarik untuk fresh graduate menurut Hasna Hamidah, founder KariImpian.
1. Pasang Foto Profesional
Di zaman yang serba digital, kini LinkedIn menjadi platform pengganti portfolio sekaligus personal branding kita secara online. Untuk membuka peluang karier yang lebih luas, memperbarui LinkedIn secara profesional. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memasang foto yang kesannya resmi.
"Formal tapi jangan seperti KTP atau foto nikah, pakai background yang netral saja," kata Hasna Hamidah dalam Kulwap yang diselenggarakan Wolipop bertema Taktik jitu Optimalkan LinkedIn-mu beberapa waktu lalu.
2. Banner yang Lengkap
Setelah foto, penting untuk membuat banner agar profil LinkedIn kamu menarik. Untuk memilih foto banner, disarankan untuk tidak perlu lagi mencantumkan nama. Tapi kamu dapat memasukkan gambar atau kalimat motivasi sesuai dengan bidang kerja.
Hasna menyarankan kamu bisa menggunakan Canva. "Koleh kalimat yg menunjukkan value kita dan sesuai bidang kita. Kamu bisa membuatnya di Canva nanti langsung cari banner LinkedIn akan muncul template untuk disesuaikan dengan keinginan," ujar Hasna.
3. Headline yang Spesifik dan Menjual
Headline memuat informasi singkat mengenai kita dan apa yang kita kerjakan. Karena itu, buat yang spesifik dan menjual tapi jangan asal. Misalnya dengan menuliskan nama profesi kalian atau kemampuan yang dimiliki. Tapi bagaimana untuk fresh graduate yang belum bekerja? "Kalau belum bekerja tulis yang kalian minati. Bisa juga dengan maruh link portofolio kalian," jelas kreator konten HRD tersebut.
4. About yang Relevan
Cara mengisi LinkedIn yang menarik untuk fresh graduate adalah dengan menulis 'about atau summary' yang lengkap. Menurut Hasna, kamu disarankan untuk membuat tulisan yang personal dan relevan.
"Buat paling tidak tiga paragraf yang menjelaskan background kalian seperti apa, pengalaman dan goal kalian seperti apa. Tuliskan juga call to action, misalnya apakah kita terbuka untuk pekerjaan.atau kolaborasi," katanya.
5. Tulis Pengalaman Seperti Ini
Sebisa mungkin ungkap pengalaman yang relevan dan menggambarkan kemampuan kamu yang sebenarnya. Karenanya, tidak dianjurkan untuk hanya menulis 'desk job' yang sudah diketahui orang banyak. Jika bisa tuliskan secara detail dengan persentase angka supaya kontribusi kamu bisa diukur.
6. Cara Mengisi Portfolio
Hal lain yang penting diisi dalam LinkedIn adalah portfolio sebagai bukti konkret dari deskripsi-deskripsi di atas. Menurut Hasna, kolom itu penting untuk menunjukkan kredibilitas.
Beberapa hal yang perlu dicantumkan, antara lain pelatihan bootcamp, pernah menjadi narasumber atau speaker atau menang lomba yang sesuai pekerja. Kalau hanya jadi peserta webinar tidak usah dimasukkan. Hal itu bisa didukung dengan dengan 'Recomendation' dari atasan atau rekan kerja.," kata Hasna.
7. Bikin Konten di LlinkedIn
Kamu mungkin sudah tahu cara mengisi LinkedIn yang menarik untuk fresh graduate. Tapi kamu mungkin maksimal membangun personal branding di sana jika tidak membuat konten. Seperti media sosial lain, di LinkedIn, kamu bisa berbagai foto, video, atau tulisan sebagai cara menarik pembaca, membangun koneksi atau menarik calon perekrut.
"Apa saja yang bisa dijadikan konten? Bisa terkait pekerjaan, opini, value kamu terkait bidang kerja. Ada juga orang share konten bahwa kamu belum dapat kerja kemudian langsung dihubungi rekrutmen dari situ. Jadi, perbanyak koneksi dulu baru bikin konten,"
"Biar konten naik kamu bisa mention orang-orang di LinkedIn yang koneksinya sudah banyak apalagi kalau mereka me-repost jadi secara nggak langsung tersebar dan mengundang orang mengunjungi akun kita, saran Hasna.
(ami/ami)