TikTok kini merupakan platform di mana kalangan Gen Z membagikan inspirasi mulai dari kecantikan, fashion, kuliner hingga gaya hidup sehat. Belakangan, TikTok juga menjadi media di mana berbagai gerakan sosial mendapatkan perhatian luas.
Salah satu tren yang mencuri atensi adalah microfeminism, sebuah konsep di mana wanita melakukan tindakan kecil untuk melawan seksisme dan mendukung kesetaraan gender. Bukan dengan menjadi aktivis, penulis kolom atau pembicara di forum besar, melainkan lewat kegiatan sehari-hari.
Misalnya, tidak minggir saat berjalan di trotoar yang sempit ketika berhadapan dengan sekelompok pria, atau menyuarakan pendapat di ruang kerja yang biasanya didominasi pria. Meskipun tindakan ini terlihat sederhana, microfeminism diyakini berpotensi menciptakan perubahan sosial yang lebih besar.
Seperti dikutip dari Buzzfeed, microfeminism adalah bentuk perlawanan sehari-hari terhadap seksisme yang sering kali tidak terlihat, namun dirasakan oleh banyak wanita.
"Tindakan-tindakan ini mungkin tampak kecil, tetapi mereka adalah cara untuk mengklaim ruang dan keberadaan kita di dunia yang sering kali tidak adil," kata Dr. Alana Valko, seorang sosiolog yang mempelajari gerakan sosial.
"TikTok memberikan ruang bagi perempuan untuk berbagi strategi dan inspirasi tentang bagaimana menghadapi seksisme sehari-hari," ujar Dr. Maya Wilson, seorang ahli gender.
Beberapa contoh gerakan microfeminism yang bisa diterapkan, antara lain:
1. Mengklaim Ruang Publik: Jangan merasa harus selalu memberi jalan untuk pria ketika berpapasan di trotoar.
2. Menolak Stereotip Gender: Tidak ragu untuk berbicara tentang ide-ide di tempat kerja, meskipun didominasi oleh pria.
3. Melawan Seksisme Sehari-hari: Menanggapi komentar seksis dengan tenang namun tegas.
4. Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Kesadaran: Membagikan informasi tentang isu kesetaraan atau mempromosikan narasi positif tentang wanita di platform seperti TikTok, Instagram, atau X.
5. Memutus Pola Beban Peran Gender di Rumah: Secara sadar membagi tugas rumah tangga secara adil dengan pasangan, atau mendidik anak untuk tidak terjebak dalam stereotip gender.
"Kita tidak harus selalu melakukan aksi besar-besaran untuk menciptakan perubahan. Kadang-kadang, perubahan dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari," ujar Dr. Maya, seperti dilansir Fast Company.
Simak Video "Video: Asal-usul Barrel Jeans Si Celana Gentong yang Lagi Tren"
(hst/hst)