×
Ad

Kisah Sukses Wanita WNI Bisnis Kuliner di Belanda, Bipolar Bukan Penghalang

Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 20 Des 2023 17:05 WIB
Detty Jansen, warga negara Indonesia yang menetap dan berkeluarga di Belanda. Ia sukses berbisnis kuliner Nusantara meski mengidap bipolar. (Foto: Dok. Pribadi)
Eindhoven -

Hidup dengan kondisi kesehatan mental yang terganggu memang penuh tantangan. Namun, perempuan Indonesia yang menetap di Belanda ini tak patah arang. Masak menjadi 'obat' baginya, bahkan sumber penghasilan.

Detty Janssen adalah satu dari warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Belanda. Kehidupan barunya di Negeri Kincir Angin itu dimulai setelah menikah.

Perempuan asli Madiun, Jawa Timur, ini mengikut suaminya yang berkebangsaan Belanda dan menetap di Eindhoven pada 2005.


Dengan suami yang mapan bekerja di bidang teknologi informasi, finansial keluarga Detty terjamin. Meski nyaman dengan hidup berkecukupan di negara orang, ia memiliki pergumulan tersendiri sebagai pengidap bipolar.

Akan tetapi, kondisi tersebut tak membuat perempuan 43 tahun ini putus asa. Sebisa mungkin ia melakoni aktivitas meski kadang kewalahan dengan emosi yang intensif labilnya.

Kestabilan lantas ditemukannya saat memasak yang merupakan hobinya.

"Memasak bantu alur keseharian saya jadi stabil. Semua emosi saya luapkan lewat memasak. Jadi fokus di satu titik, yakni menyelesaikan pekerjaan. Belajar melawan anxiety juga dengan memasak," ungkapnya lewat surat elektronik kepada Wolipop baru-baru ini.

Detty didiagnosis mengidap bipolar pada 2012 setelah melalui konsultasi panjang selama tiga tahun. Sebenarnya, ia sudah merasakan ada yang tak beres dengan kondisi mentalnya sejak masih di Indonesia.

"Tapi di Indonesia pada saat itu mental illness kan nggak begitu diperhatikan," katanya.

Isu kesehatan mental yang masih dianggap tabu dan aib di Indonesia memaksa Detty untuk merahasiakan kondisinya.

Baru di Belanda, ia merasa lebih nyaman untuk hidup terbuka dan sampai akhirnya mencoba mencari bantuan profesional.

Masak memberikan kesenangan tersendiri buat ibu dua anak di tengah perjuangannya hidup berdamai dengan bipolar. Melihat ada peluang bisnis, ia akhirnya merintis usaha kuliner pada 2018.

Mengusung nama 'JualanKu', Detty menawarkan berbagai masakan Indonesia. Di Belanda, restoran atau katering kuliner Indonesia bukan sesuatu yang asing.

Persaingan yang ketat tak membuatnya gentar. Masakan olahannya cukup beragam, mulai dari nasi padang lengkap dengan sambal ijo, bakso malang, siomay, nasi Bali, sampai aneka jajanan pasar. Keragaman tersebut menjadi nilai lebih.

Gayung bersambut, makanan olahan di dapur kecil rumahnya ternyata mendapat respons positif dari warga setempat terutama dari kalangan diaspora. Perlahan tapi pasti, usaha Detty terus berkembang dan berekspansi ke distributor produk Indonesia di Belanda hingga event organizer kuliner.

Pelanggannya bukan cuma dari Belanda, tapi juga datang dari negara lain di sekitar Belanda, seperti Jerman dan Belgia. Pesanan bahkan sudah menanti sampai pertengahan 2024.

Usahanya membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ia kini diperkuat oleh sebuah tim yang terdiri dari 7-9 orang. Kebanyakan berasal dari Indonesia.

Masakan Indonesia olahan Detty di Belanda. (Foto: Dok. Pribadi)

Tentu, pencapaian itu terwujud setelah ia melalui berbagai tekanan mental. "Orang nggak tahu bagaimana beratnya. Ketika otak sama badan nggak mau bekerjasama. Bisa tuh saya masak sambil nangis-nangis karena otak kasih perintah ke badan dan badan menolak. Namun, harus dipaksa buat tetap melakukan apa yang harus dilakukan," katanya.

Beruntung, suami Detty, selalu setia mendukungnya. Begitu pula kedua anak mereka, Keisha dan Jamie, yang tak kalah sigap untuk membantu usaha sang ibu. Mulai dari membuat bumbu, masak, cuci piring, sampai mengemas makanan.

Kehadiran mereka sebagai support system sangat disyukuri Detty. Walau terkadang, ia suka merasa bersalah terutama kepada anak-anaknya. Kesibukannya di dapur terkadang mengorbankan waktu bersama keluarga.

Apalagi sejak, Detty mendapat kepercayaan sebagai chef di Hotel Holiday Inn Eindhoven Airport. "Setelah bekerja di hotel, langsung mengurus rumah dan anak-anak, mulai dari laundry hingga mempersiapkan makanan dan belanja dan lainnya lagi. Jika ada pesanan catering juga pulang dari hotel biasanya juga langsung mengerjakannya. Namun, jam 7-8 malam saya sudah berada di kamar untuk istirahat," katanya .

Di sisi lain, kesibukannya sebagai juru masak dan pengusaha membantunya untuk menaklukan bipolar. Ia tak lagi bergantung pada obat-obatan. "Sejak lima tahun lalu, sejak mulai JualanKu saya berhenti minum obat sampe hari ini," ungkapnya.



Simak Video "Video Momen Pernikahan Wanita Polman dan Pria Turki dengan Adat Mandar"

(dtg/dtg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork