Pernikahan ini viral di media sosial setelah menampilkan momen ijab kabul dengan mas kawin yang tidak biasa. Bukan emas atau uang tunai dalam jumlah fantastis, pria ini memilih untuk memberikan seperangkat alat sablon sebagai mahar bagi istrinya.
Unggahan yang dibagikan oleh akun @gerrypagerkaos ini mencuri perhatian netizen karena filosofi mendalam di balik pemilihan alat kerja tersebut sebagai simbol pengikat janji suci.
"Pria berprofesi sablon asal bojonegoro ini memberikan maskawin yg unik, yaitu seperangkat ALAT SABLON. Pria itu bernama Raka owner dari @genyosablon . Dari interview saya ke beliau kita bisa belajar, kalo selama kita GANTENG maskawin apapun TIDAK AKAN ADA PENOLAKAN , tag temen kamu yg butuh motivasi 😅😅#sablon #screenprintinglife #maskawinsablon #konveksi," tulis postingan @gerrypagerkaos & @genyosablon.
Dalam prosesi akad nikah yang khidmat tersebut, pria berkacamata ini dengan lantang mengucapkan kalimat ijab kabul yang menegaskan pilihannya. "Mas kawin saya adalah saya terima nikah dan kawinnya istri saya dengan mas kawin seperangkat alat sablon dibayar tunai," ucapnya mantap.
Ari merincikan bahwa perangkat yang diberikan meliputi rakel, screen, tinta, dan peralatan sablon lainnya yang selama ini menjadi sumber penghidupannya sehari-hari. Bagi Raka, alat sablon tersebut bukan sekadar benda, melainkan fondasi ekonomi keluarganya yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Ia menegaskan bahwa melalui dengan profesinya itulah dirinya mampu memberi nafkah untuk istri dan anaknya.
"Istri saya, anak saya itu makan dari situ, jangan meremehkan. Orang punya banyak karyawan dan usaha yang besar pasti mulai dari kecil dulu," ujarnya dalam video tersebut, sekaligus memberikan pesan motivasi bagi orang lain untuk menghargai setiap proses dalam merintis usaha.
Postingan tersebut menyebar luas di media sosial. Warganet pun langsung membanjiri kolom komentar.
"Keren bang 🔥🔥🔥," kata akun @budi.rvn.
"Hahahaha ngerihh," saut akun @hendrycktornado.
"Sungkem 🙌🙌🙌," timpal akun @raka_genyo.
Konfirmasi Wolipop
Pernikahan biasanya identik dengan mas kawin berupa emas atau uang tunai dalam jumlah besar. Namun, hal berbeda dilakukan oleh Satrio Rikad Dhoyo atau yang akrab disapa Raka Genyo. Pria asal Bojonegoro, Jawa Timur ini viral setelah memberikan seperangkat alat sablon sebagai mahar pernikahannya.
Wolipop telah menghubungi Raka Genyo (35 tahun) untuk mengonfirmasi kisah unik tersebut. Raka menjelaskan bahwa peristiwa akad nikah itu sebenarnya terjadi pada 13 Juni 2018.
Namun, ceritanya kembali mencuat setelah ia bertemu dengan Gerry Pagerkaos di acara Gathering Sablon Jawa Timuran di Sidoarjo pada 7 Desember 2025 dan membuat konten vlog bersama. Raka yang merupakan pemilik usaha Genyo (berdiri sejak 2010) meminang istrinya, Ely Kurniawati, dengan mahar yang sangat sederhana namun sarat makna.
"Mas kawin saya adalah saya terima nikah dan kawinnya istri saya dengan mas kawin seperangkat alat sablon dibayar tunai," ungkapnya menirukan momen akad, kepada Wolipop.
Makna Mendalam di Balik Angka 77 dan Alat Sablon
Selain seperangkat alat sablon, Raka juga memberikan uang tunai senilai Rp 77 Ribu. Pemilihan angka ini ternyata memiliki filosofi dalam bahasa Jawa.
"Maknanya adalah alat sablon ini digunakan untuk menghidupi sebuah pernikahan. Disengaja untuk sederhana dengan uang tunai 77 ribu. Bahasa Jawa 7 adalah Pitu, bermakna pitulungan (pertolongan) ada 2 angka 7 yaitu 77 yang artinya pitulungan dari 2 insan yang menikah. Mereka akan saling menolong dan mengisi segala kekurangan atau kelebihan masing-masing," jelas Raka.
Isi dari mahar tersebut terdiri dari alat sablon konvensional seperti rakel, pigmen tinta, tinta rubber, dan screen sablon. Menurutnya, alat-alat itu lah yang menjadi modal awal para penyablon saat merintis usaha dari nol.
Raka mengakui bahwa awalnya sang istri dan keluarga sempat kaget dengan ide mahar yang tidak biasa tersebut. Namun, setelah diberikan penjelasan, tidak ada penolakan karena dinilai sangat unik.
"Reaksi awal pasangan cukup kaget, tapi tidak menolak. Kaget karena apakah itu memang bisa dijadikan maskawin. Tidak menolak karena menilai ini unik dan sepertinya belum ada yang mencobanya. Jadi bisa jadi orang pertama di dunia yang menjadikan ini sebagai mahar/mas kawin," katanya.
Pernikahan Raka dan Ely digelar jauh dari kesan mewah. Tanpa kursi pelaminan singgasana, tenda besar, maupun katering, acara tersebut hanya dihadiri sekitar 50-75 orang terdekat. Ia memberikan edukasi kepada keluarga bahwa yang terpenting adalah kehidupan setelah menikah.
"Yang penting itu adalah bagaimana menjalani rumah tangga ke depan dengan bijaksana bukan menghamburkan uang untuk pesta pernikahan yang kebanyakan meninggalkan hutang atau beban finansial," tegasnya.
Dihadiri Duta Lingkungan PBB
Momen pernikahan tersebut juga menyisakan cerita unik lainnya. Raka menceritakan bahwa acaranya sempat didatangi oleh Duta Lingkungan Hidup PBB dari Indonesia dan Myanmar. Hal ini terjadi secara tidak sengaja karena mereka sempat minum kopi bersama dan langsung diajak untuk ikut kondangan.
Melalui pernikahannya, Raka ingin menyampaikan pesan bahwa kesakralan sebuah janji suci tidak harus dibalut dengan kemewahan yang rumit.
"Kita pengen pernikahan kita jadi simbol kalau menikah itu engga butuh perayaan rumit. Yang penting itu niat, restu dan komunikasi keluarga yang baik," pungkas Raka.
(gaf/eny)