Sebuah video pernikahan unik dari Madura, Jawa Timur, baru-baru ini menyita perhatian warganet setelah diunggah oleh akun TikTok @sintsalabim. Berbeda dengan prosesi pernikahan pada umumnya, pasangan pengantin ini diarak dengan menunggangi kuda yang dihias meriah bak film kolosal atau kirab raja dan ratu kerajaan.
Dalam video yang beredar, kedua mempelai terlihat gagah menaiki dua ekor kuda yang didandani dengan hiasan kepala perak serta kain kuning mencolok yang penuh payet. "Manten naik kuda beneran ada kok #fyp #toktokmadura #alangalangmadura #mantennaikkuda," tulis akun TikTok @sintsalabim.
@sintsalabim manten naik kuda beneran ada kok #fyp #toktokmadura #alangalangmadura #mantennaikkuda ♬ suara asli - Dana Eliet
Mempelai pria tampak formal dengan setelan jas hitam, kacamata hitam, dan selempang adat. Sementara mempelai wanita memesona dalam balutan gaun pengantin putih, lengkap dengan mahkota dan veil yang menjuntai.
Prosesi arak-arakan ini diiringi oleh rombongan keluarga dan kerabat, menarik perhatian warga sekitar yang berbondong-bondong menyaksikannya. Unggahan suasana pernikahan unik tersebut sudah ditonton lebih dari 372,5 ribu kali dan mendapatkan beragam komentar warganet.
"Mempelai wanita sepertinya tidak semangat😭," ucap pengguna TikTok @Megalodon🌊🐋.
"Itu pasti berat banget singer nya keliatan dari muka mantennya😁," ujar akun @pregih.
"Gini emang kalo nikah di madura😅🤣
salam dari Bondowoso," saut akun @🅰ii_nun💗.
Konfirmasi Wolipop
Untuk mengetahui lebih detail mengenai prosesi pernikahan viral tersebut, Wolipop menghubungi Sintia (22 tahun), pemilik akun TikTok @sintsalabim. Sintia, yang merupakan keluarga dari mempelai pria, menjelaskan bahwa video yang ia unggah tersebut menampilkan tradisi pernikahan di Kota Bangkalan, Madura.
"Tradisi pernikahan di kota Bangkalan Madura," jelas Sintia yang berdomisili di Sidoarjo.
Ia menambahkan bahwa acara pernikahan tersebut digelar pada 28 September 2025, di Desa Alang-Alang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, dengan mengusung tema "pernikahan adat Madura Manten Tok-Tok."
Pasangan pengantin yang diarak bak raja dan ratu itu adalah Badrus dan Ira. Sintia menyebutkan keunikan utama dari prosesi ini adalah iring-iringan pengantin yang menaiki kuda berjoget, dan bahkan diiringi oleh atraksi khas Madura lainnya.
"Pengantin diiring menaiki kuda yang berjoget, lalu ada kerapan sapi juga yang mengiringinya. Seluruh warga desa melihat pertunjukan tersebut, karena hanya orang kaya yang membuat acara pernikahan menaiki kuda," ungkapnya.
Sintia mengaku sangat terkesan dengan suasana pernikahan tersebut. "Sangat terkesan melihat tradisi atau adat di desa ini masih dilakukan, suasana pernikahannya sangat ramai, warga desa sangat senang melihat acara pernikahan ini sampai selesai," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tradisi "Manten Tok-Tok" ini memiliki makna yang mendalam. Ia juga menegaskan betapa kuatnya nilai-nilai budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Madura.
"Simbol status sosial, prosesi tersebut menunjukkan status dan kekayaan keluarga kedua mempelai, karena kan mempelai pria membawa dua ekor sapi untuk mempelai wanita. Tradisi Manten Tok-Tok, naik kuda dan membawa sapi dua ekor, tersebut harus turun menurun ke anak cucu mereka kelak," tutup Sintia.
(gaf/eny)