×
Ad

Siasat Pemilik UMKM Batik Banten saat Sepi Pembeli Jelang Lebaran

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 30 Mei 2023 05:00 WIB
Ratu Nijmah Salamah, pendiri UMKM Batik Banten Ratu & Souvenir di Serang. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Serang -

Seperti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lainnya, Batik Ratu Banten juga merasakan pasang-surut penjualan. Semangat untuk mencari ide baru dan terbuka pada masukan orang lain menjadi siasatnya.

Rasa khawatir menghantui perasaan Ratu Nijmah Salamah, pendiri UMKM tersebut, pada Ramadan lalu. Jelang Lebaran, barang dagangannya berupa kemeja dan blus batik khas Banten belum terjual semua.

Ratu yang berbasis di Serang, Banten, biasanya berjualan lewat media sosial. Ia juga kadang menitipkannya di toko milik ibunya.


Pada hari-hari biasa, mudah bagi Ratu yang memulai usahanya pada 2021 untuk menghabiskan stok. Namun, lain cerita saat bulan puasa.

Ratu Nijmah Salamah merintis UMKM Batik Banten Ratu & Souvenir dua tahun lalu. Ia menjual kemeja motif Teluk Banten hasil pengembangannya seperti yang terlihat di foto. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

"Pas Lebaran, orang sepertinya jarang beli batik. Dananya dialokasikan buat kebutuhan Lebaran," ungkap ibu tiga anak itu kepada Wolipop di kediamannya.

Ratu mengatakan sebenarnya hanya memproduksi batik cetakan digital berdasarkan pesanan dalam partai besar dari korporasi dan lembaga pendidikan. Dalam sebulan, bisa sekitar 200 kemeja batik yang dipesan.

"Waktu itu ready stock karena sisa pameran. Ada sekitar 40 kemeja motif Teluk Banten," ungkap perempuan kelahiran September 1983 itu.

Tak patah arang, Ratu yang mengembangkan motif batiknya sendiri mencoba memutar otak. Google menjadi pelariannya untuk mencari ide.

Satu kemeja Batik Ratu biasanya dijual seharga Rp 250.000. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Dari penelusurannya, hampers atau bingkisan Lebaran sedang laris-larisnya. Lalu terbesit ide untuk menjual kemeja batik yang dikemas dengan kue-kue Lebaran.

Satu kotak bingkisan berisi satu kemeja batik seharga Rp 250.000 dan tiga toples kue dijual Rp 350.000. Ratu juga menawarkan gratis ongkos pengiriman bagi 10 pemesan pertama.

"Alhamdulillah, lumayan ada yang beli," kata Ratu yang biasa meraup omzet hingga Rp 4 juta per bulan.

Masih ada stok yang tersisa. Setelah mendengar saran dari temannya, ia menjual sisa stok tersebut dengan diskon besar-besaran setelah Lebaran. Dagangannya pun laris terjual.

Motif Pala keluaran Batik Ratu. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

"Jadi sebetulnya kalau nggak mau rugi jangan ready stock tapi bikin sesuai pesanan saja," kata anggota UMKM binaan Rumah BUMN BRI Serang ini.

Dari pengalaman tersebut, ia juga belajar soal kegigihan dan semangat dalam berkreasi. "Namanya juga wirausaha, kalau kita mau usaha berpikir pasti dapat ide," kata Ratu yang sempat aktif mengajar di perguruan tinggi itu.



Simak Video "Video: Konser Babyface Gandeng 4 Musisi Indonesia, Ada Raisa hingga Marcell"

(dtg/dtg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork