Belakangan ini, media sosial ramai dengan tren kecantikan 'eat your collagen' atau 'eat your retinol'. Para kreator konten kecantikan memperlihatkan video mereka sedang menyeruput kaldu tulang atau menikmati salad wortel, dengan keyakinan bahwa kebiasaan itu bisa membuat kulit tetap muda, kenyal, dan bercahaya.
Tapi, benarkah bisa? Apakah makanan tertentu mampu meningkatkan kolagen dan kesehatan kulit secara keseluruhan?
Menurut ahli gizi Rob Hobson, kulit memang menjadi cerminan dari apa yang terjadi di dalam tubuh.
"Sebagai organ terbesar, kulit memperlihatkan kondisi internal kita. Apa yang kamu makan, seberapa stabil gula darahmu, tingkat hidrasi, hingga kondisi mikrobioma usus, semuanya memengaruhi cara kulit beregenerasi, melawan kerusakan, dan menua," jelasnya, seperti dikutip dari Standard.
Apakah 'Kolagen yang Dimakan' Efektif untuk Kecantikan Kulit?
Kolagen adalah protein yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Namun seiring bertambahnya usia, tepatnya setelah usia 25 tahun, produksi alami kolagen di tubuh mulai menurun.
Beberapa makanan seperti kaldu tulang atau kulit ayam memang mengandung kolagen, tapi tubuh sebenarnya bisa memproduksinya sendiri, asalkan mendapat nutrisi yang tepat.
"Cara terbaik agar tubuh bisa memproduksi kolagen adalah dengan mengonsumsi cukup protein dari berbagai sumber, termasuk protein nabati seperti kacang-kacangan," ujar Dr. Federica Amati, kepala nutrisi di Zoe.
Nah, pemahaman inilah yang membuat tren salad wortel atau kaldu tulang jadi viral sebagai 'makanan kolagen' atau 'makanan retinol'.
Sayuran berwarna oranye dan hijau umumnya kaya akan beta karoten yang diubah menjadi vitamin A (retinol) di dalam tubuh.
"Vitamin A membantu menjaga struktur kulit dan mengurangi munculnya kerutan. Sementara beta karoten sendiri adalah antioksidan kuat yang bisa melindungi serat kolagen dari kerusakan akibat radikal bebas," jelas Rob.
Selain itu, tubuh juga membutuhkan vitamin C untuk membentuk kolagen. "Tanpa cukup vitamin C, produksi kolagen bisa melambat dan kulit kehilangan elastisitasnya," lanjutnya.
Sumber terbaik vitamin C antara lain jeruk, stroberi, kiwi, paprika merah, dan brokoli. Jadi, daripada makan salad wortel yang sama setiap hari, coba variasikan dengan sayuran berwarna cerah lainnya agar kebutuhan nutrisi kulit lebih seimbang.
Bagaimana dengan Suplemen Kolagen?
Tren suplemen kolagen memang sedang naik daun, meski begitu, bukti ilmiahnya belum terlalu kuat untuk menambah produksi kolagen di dalam tubuh. Alih-alih minum suplemen mahal, dokter lebih menyarankan untuk mengonsumsi berbagai variasi makanan setiap hari.
"Fokuslah dulu pada pola makan dan gaya hidup sehat, bukan suplemen atau kaldu tulang," kata Sammie Gill, ahli gizi sekaligus juru bicara Asosiasi Dietetik Inggris (BDA).
Penelitian sejauh ini memang menunjukkan bahwa suplemen kolagen bisa memberikan sedikit manfaat-seperti membantu hidrasi dan elastisitas kulit, terutama yang berbentuk kolagen terhidrolisis (telah dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan lebih mudah diserap oleh tubuh). Namun, sebagian besar studi yang menunjukkan hasil positif didanai oleh industri suplemen itu sendiri, sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut.
Pola Makan Terbaik untuk Kulit Sehat
Kesimpulannya, pola makan terbaik untuk kulit ternyata sama dengan pola makan sehat secara umum. Para dokter gizi dan ahli diet menyarankan untuk mengikuti gaya makan Mediterania.
Pola ini kaya akan sayur, buah, lemak sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak. Selain baik untuk jantung dan otak, kombinasi nutrisi tersebut juga membantu kulit tampak lebih bercahaya dan sehat dari dalam.
Satu hal yang tidak kalah penting adalah hidrasi. Cukupi kebutuhan cairan minimal 2 liter sehari.
"Dehidrasi ringan saja bisa membuat garis halus tampak lebih jelas dan kulit terlihat kusam," jelas Rob.
Air putih tentu pilihan utama, tapi kamu juga bisa menjaga hidrasi lewat makanan tinggi air seperti mentimun, melon, jeruk, dan sup. Teh herbal pun bisa menjadi alternatif menyegarkan selain air biasa.
Simak Video "Vitamin C dan A Rangsang Produksi Kolagen Biar Kulit Glowing, Apa Aja?"
(hst/hst)