Beberapa tahun terakhir, produk parfum lokal semakin bergeliat. Kompetitif dengan keunikan aroma masing-masing, tak sedikit yang terinspirasi dari kekayaan budaya dan alam Indonesia.
Di Jagat Aroma Jakarta 2025, kehadiran mereka menawarkan daya tarik tersendiri di antara ratusan jenama wewangian yang berpartisipasi. Jagat Aroma Jakarta 2025 berlangsung selama tiga hari di City Hall Pondok Indah Mall (PIM) 3, mulai hari ini, Jumat (15/8/2025), dan akan berakhir bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam spirit nasionalisme jelang HUT ke-80 RI, berikut tiga rekomendasi parfum lokal bertema Nusantara yang menarik untuk dicoba:
1. Aamodini
Dalam bahasa Sanskerta, 'aamodini' dapat dimaknai sebagai sesuatu yang harum. Saat mendirikan jenama ini tahun lalu, Hansen Cia Putra ingin menghadirkan parfum yang merayakan Indonesia. "Jadi sejarah, kultur, tokoh, ataupun daerah Indonesia, kami terjemahkan ke dalam aroma," katanya kepada Wolipop.
Salah satunya, sosok Kartini yang menjadi sumber ilham produk teranyarnya, Kanthi Arum. Diluncurkan bertepatan dengan Hari Kartini pada 21 April lalu, Kanthi Arum memiliki middle note yang diracik dari bunga kantil atau cempaka putih. "Ibu Kartini pernah menanam kantil di pendopo Jepara," ujar Hansen tentang ide di balik parfum tersebut.
Adapun top note terdiri dari mandarin, honey, orange blossom yang menyumbangkan sentuhan manis yang feminin. Sebagai penyeimbang, hadir tonka bean, vanilla, dan sandalwood untuk base note extrait de parfum ini.
Harga normal parfum berukuran 30 ml ini Rp 235.000. Namun di Jagat Aroma Jakarta 2025, kamu bisa mendapatkannya dengan harga Rp 164.000.
2. Anggo
Karakternya yang Indonesia sudah terasa lewat penggunaan nama tarian tradisional untuk line-up produk jenama asal Bandung, Jawa Barat, ini. Ada Reog Ponorogo, Tari Jaipong, Kuda Lumping, dan Wayang Golek.
Reog Ponorogo menawarkan aroma 'mistis' yang kuat, penuh karakter, menggambarkan keberanian sang Singa Barong. Racikannya mencakup aromatic fougère dengan bergamot, ambroxan, dan pepper.
Kesan heroik dan penuh energi yang dimunculkan dari Woody aquatic dengan grapefruit, bay leaf, dan ambergris, menggambarkan semangat kemenangan dan kekuatan, sesuai dengan semangat Reog Ponorogo. Ditutup dengan aroma Oriental spicy dengan rum, leather, dan tonka bean membuat parfum ini semakin sempurna dengan aroma yang kuat dan berani.
Sementara itu, parfum Tari Jaipong menawarkan aroma elegan dan mewah dari Oriental floral dengan rose, clove, dan sandalwood yang mencerminkan keanggunan dan kekuatan, mirip dengan ekspresi dalam tari Jaipong. Rasa klasik timbul dari vanilla, bergamot, dan incense sehingga semakin hangat dan sensual, mencerminkan romantisme dan intensitas yang dapat dihubungkan dengan Jaipong. Ditutup dengan jasmine, almond, dan licorice untuk menawarkan aroma bunga yang kaya dan dalam, dengan sentuhan kayu yang kuat, mencerminkan dualitas kelembutan dan kekuatan.
3. Merah Poetih
Salah satu parfum yang ditawarkan bernama Rayuan Pulau Kelapa yang merefleksikan keeksotisan Raja Ampat. Campuran bergamot, lemon, blackcurrent, apple, memberikan aroma yang segar. Ditambah sentuhan rose, coconut, peach, coumarin yang menyumbangkan kesan manis.
Selain itu, Merah Poetih juga memiliki eau de parfum Lembayung Sutra dan Hutan Hujan. Di Jagat Aroma Jakarta 2025, semua produk Merah Poetih dibanderol Rp 129.000 dari harga normal Rp 149.000.
Simak Video "Video Pertimbangan Tatjana Saphira Memilih Parfum: Harus Bikin Nyaman"
(dtg/dtg)