Cleansing oil adalah salah satu produk pembersih wajah yang semakin populer karena kemampuannya mengangkat kotoran, minyak berlebih, dan makeup dengan efektif. Namun, jika tidak digunakan dengan benar, cleansing oil justru bisa menyebabkan jerawat dan penyumbatan pori-pori.Untuk itu penting untuk mengetahui cara menggunakan cleansing oil yang tepat.
"Cleansing oil adalah emulsi minyak dalam air, yang berarti tetesan kecil minyak terendam dalam air di mana mereka tidak larut," ungkap Dr. Lian A. Mack, dokter kulit bersertifikat di New York, seperti dikutip dari Well and Good.
Seperti yang kita pelajari dalam ilmu kimia, 'sesuatu yang serupa akan melarutkan yang serupa.' Cleansing oil mengandung minyak yang dapat mengikat minyak alami di wajah, sisa makeup, serta kotoran, lalu dihempas saat dibilas dengan air. Saat cleansing oil bercampur dengan air, maka akan mengalami emulsifikasi, berubah menjadi tekstur susu yang membantu mengangkat semua kotoran dari wajah.
Kesalahan Umum Saat Menggunakan Cleansing Oil
Banyak orang yang melakukan kesalahan dalam penggunaan cleansing oil sehingga hasilnya tidak optimal dan malah menyebabkan jerawat. Berikut beberapa kesalahan yang perlu dihindari:
1. Mengaplikasikan Cleansing Oil pada Kulit Basah
Cleansing oil sebaiknya diaplikasikan pada kulit yang benar-benar kering.
"Tujuan utama penggunaan cleansing oil adalah untuk membaur dengan minyak alami kulit, kotoran, dan makeup. Jika bercampur dengan air sebelum diaplikasikan, proses ini akan terganggu dan tidak bekerja secara maksimal," ungkap pakar kecantikan Dr. Rachel Nazarian.
2. Menggunakan Air yang Terlalu Dingin
Air yang terlalu dingin dapat menyebabkan minyak mengental dan sulit dibilas, sedangkan air yang terlalu panas dapat merusak lapisan pelindung kulit. Gunakan air hangat agar cleansing oil dapat bekerja dengan optimal.
3. Tidak Membilas dengan Benar
Cleansing oil harus benar-benar dibilas hingga bersih. Jika tidak, sisa minyak dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Dr. Nazarian menyarankan untuk membilas wajah dengan air hangat dan memastikan tidak ada residu minyak yang tertinggal.
4. Menggunakan Cleansing Oil Terlalu Banyak
Penggunaan cleansing oil yang berlebihan dapat membuat kulit terasa berminyak dan sulit dibilas. Dr. Mack menyarankan untuk menggunakan sekitar seukuran koin kecil, karena sedikit cleansing oil sudah cukup untuk membersihkan wajah dengan efektif.
5. Tidak Melakukan Double Cleansing
Jika setelah menggunakan cleansing oil masih muncul jerawat, bisa jadi karena residu minyak belum sepenuhnya terangkat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan double cleansing dengan pembersih berbasis air atau gentle cleanser setelahnya.
6. Terlalu Sering Menggunakan Cleansing Oil
Penggunaan cleansing oil yang terlalu sering dapat menghilangkan minyak alami kulit, menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak sebagai responnya. Sebaiknya gunakan cleansing oil sebagai rutinitas skincare malam hari setelah memakai makeup seharian dan minyak yang menumpuk.
7. Memilih Cleansing Oil yang Tidak Sesuai dengan Jenis Kulit
Tidak semua minyak cocok untuk digunakan sebagai cleansing oil.
"Beberapa minyak memiliki sifat komedogenik yang dapat menyebabkan jerawat dan komedo," ungkap Dr. Mack.
Simak Video "Jawaban Dokter Kulit soal Pentingnya Masker Wajah dalam Skincare"
(kik/kik)