Dunia kecantikan terus berkembang, dan setiap tahun, tren skincare bergeser mengikuti penelitian terbaru serta kebutuhan pasar. Meski banyak dermatologis menekankan bahwa efektivitas suatu bahan lebih penting daripada sekadar tren, industri kecantikan tetap dipenuhi inovasi dan penemuan baru. Tahun 2025 akan didominasi oleh bahan-bahan dengan manfaat regeneratif dan perawatan yang lebih terarah.
Berikut adalah enam kandungan skincare yang akan populer di 2025 menurut para ahli dermatologi.
1. Peptide
Peptide telah lama dikenal sebagai bahan multifungsi dalam skincare, dan popularitasnya diprediksi akan terus meningkat di 2025. Dermatolog dari New York, Dr. Julie Russak, menjelaskan bahwa peptide merupakan rantai asam amino yang berperan dalam meningkatkan produksi kolagen serta memperbaiki lapisan kulit.
"Kami akan melihat lebih banyak produk berbasis peptide yang lebih canggih di tahun 2025, dengan kompleks baru yang menargetkan masalah spesifik seperti pengencangan dan peremajaan," kata Dr. Russak, seperti dikutip dari New Beauty.
Matrixyl dan copper peptides telah terbukti efektif, namun formulasi terbaru akan semakin disempurnakan untuk memberikan manfaat lebih spesifik, baik untuk wajah maupun perawatan tubuh.
2. Exosome
Teknologi exosome semakin berkembang dan menjadi bahan unggulan dalam dunia dermatologi dan estetika regeneratif. Dr. Kathleen Behr, dermatolog dari Fresno, California, menekankan bahwa exosome berperan dalam memperbaiki sel kulit yang rusak, mengurangi kerutan, serta memberikan efek kulit yang lebih bercahaya.
"Exosome adalah vesikel kecil yang berasal dari stem cell dan berperan penting dalam komunikasi antar sel, mengantarkan faktor pertumbuhan serta protein ke area yang membutuhkan," jelas Dr. Russak.
Dengan semakin banyaknya penelitian yang membuktikan efektivitasnya, exosome diprediksi akan menjadi bahan utama dalam perawatan anti-aging dan regenerasi kulit yang lebih intensif di tahun 2025.
3. Niacinamide
Niacinamide bukanlah bahan baru dalam dunia skincare, tetapi popularitasnya akan semakin meningkat tahun depan. Dr. Kally Papantoniou, seorang dermatolog dari New York, mengatakan bahwa niacinamide tetap menjadi pilihan utama untuk menenangkan kulit serta mengatasi inflamasi.
"Kemampuannya dalam memperbaiki tekstur kulit, mengecilkan tampilan pori-pori, serta memperkuat skin barrier membuatnya menjadi bahan wajib bagi mereka yang ingin mencegah dan mengatasi masalah kulit secara bersamaan," ujar Dr. Papantoniou.
Niacinamide juga dikenal sebagai bahan yang cocok untuk hampir semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif dan rentan berjerawat, sehingga tak heran jika tetap menjadi favorit di tahun-tahun mendatang.
4. Probiotik
Perawatan kulit yang fokus pada kesehatan mikrobioma akan terus menjadi prioritas di 2025. Dr. Sue Ellen Cox, seorang dermatolog dari Chapel Hill, NC, menyoroti bahwa semakin banyak produk yang memanfaatkan probiotik untuk mendukung ekosistem bakteri baik di kulit.
"Dengan semakin dalamnya pemahaman kita tentang mikrobioma kulit, saya yakin akan ada lebih banyak aplikasi kreatif dari probiotik dalam formulasi skincare," kata Dr. Cox.
Probiotik tidak hanya membantu mengurangi peradangan dan jerawat, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.
5. Natural Oil
Kecenderungan menuju bahan-bahan alami terus berkembang, dan minyak alami diprediksi akan semakin populer di 2025. Dr. Papantoniou menyebut bahwa narural oil memiliki kemampuan untuk menjaga skin barrier, memberikan hidrasi mendalam, serta menawarkan manfaat anti-inflamasi dan antioksidan.
"Tekstur ringan dan kompatibilitasnya dengan berbagai jenis kulit, ditambah dengan meningkatnya permintaan akan bahan dalam clean beauty dan berkelanjutan, menjadikan minyak alami pilihan menarik bagi konsumen dan produsen skincare," jelasnya.
Beberapa minyak alami yang akan banyak digunakan dalam produk skincare di 2025 termasuk squalane, rosehip oil, dan seabuckthorn oil, yang dikenal kaya akan antioksidan dan fatty acid.
6. Bahan yang Kaya Akan Antioksidan
Di era modern, paparan polusi dan sinar UV semakin menjadi perhatian utama dalam perawatan kulit. Oleh karena itu, penggunaan antioksidan akan terus menjadi tren di 2025. Dr. Papantoniou menekankan pentingnya antioksidan dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat lingkungan serta stres oksidatif.
"Saya pikir kita akan melihat lebih banyak inovasi dalam antioksidan tingkat lanjut. Vitamin C dan E sudah menjadi andalan, tetapi orang-orang kini semakin mencari produk yang tidak hanya mengatasi tanda-tanda penuaan, tetapi juga melindungi kulit dari kerusakan di masa depan," ungkapnya.
Antioksidan tidak hanya hadir dalam bentuk serum vitamin C, tetapi juga dalam bentuk bahan alami seperti astaxanthin dan resveratrol, yang menawarkan perlindungan lebih luas terhadap kulit.
Simak Video "Video Yuni Shara Ngomongin Tren Oplas: Itu Semua Pilihan"
(kik/kik)