Skin barrier adalah garda terdepan kulit yang bisa rusak dan menyebabkan masalah kesehatan kulit. Yuk pahami mengenai serba-serbi skin barrier dan cara merawatnya agar tidak mudah rusak.
Skin barrier atau lapisan pelindung kulit adalah bagian penting dari kulit manusia yang sering kali terlupakan perawatannya. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung utama kulit dari berbagai ancaman eksternal seperti polusi, debu, bakteri, dan sinar UV.
Selain itu, skin barrier juga berperan dalam menjaga kelembapan alami kulit sehingga kulit tetap sehat, lembut, dan bercahaya. Jika lapisan ini mengalami kerusakan, berbagai masalah kulit seperti iritasi, kekeringan, bahkan penuaan dini bisa muncul.
Kerusakan pada skin barrier sering kali disebabkan oleh faktor eksternal maupun kebiasaan buruk. Paparan sinar matahari berlebih tanpa perlindungan, penggunaan produk skincare yang tidak sesuai, serta terlalu sering mencuci wajah dapat membuat skin barrier melemah.
Gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang tidur, stres, dan pola makan yang buruk juga dapat memperparah kondisi skin barrier-mu. Akibatnya, kulit menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap berbagai masalah.
Apa Itu Skin Barrier?
Skin barrier adalah garda terdepan kulit. Skin barrier secara anatomi dikenal sebagai stratum korneum, lapisan terluar dari lapisan epidermis. Lapisan ini terdiri atas sel-sel kulit mati yang terikat oleh lipid alami seperti ceramide, kolesterol, dan asam lemak.
Struktur tersebut berfungsi sebagai 'dinding pertahanan' yang menghalangi masuknya zat berbahaya sekaligus mencegah hilangnya air dari kulit. Ketika skin barrier bekerja optimal, kulit terasa lembap, halus, dan bebas dari masalah seperti kemerahan atau jerawat.
Berbeda ketika lapisan ini terganggu, kulit kehilangan kelembapannya dan menjadi lebih mudah iritasi. Oleh karena itu, menjaga skin barrier tetap sehat adalah kunci utama untuk mendapatkan kulit yang sehat dan glowing.
Simak Video "Dokter Ungkap Dampak Eksfoliasi yang Berlebihan"
(eny/eny)