Dunia kecantikan terus berkembang, dan terkadang mengejutkan karena menginginkan hasil yang tidak realistis. Baru-baru ini ada tren keantikan untuk menghilangkan lipatan senyum di wajah, atau yang dikenal sebagai nasolabial folds.
Terinspirasi oleh selebriti seperti Kylie Jenner dan Bella Hadid, banyak wanita muda kini ke klinik kecantikan untuk menjalani prosedur filler untuk membuat wajah mereka tampak tak pernah tersenyum. Mereka percaya bahwa dengan menghilangkan lipatan ini, wajah mereka akan tampak lebih muda dan menarik.
Google Trends mencatat bahwa pencarian terkait nasolabial folds telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 2021. Banyak orang mulai menyadari keberadaan lipatan ini dan menganggapnya sebagai tanda penuaan yang harus dihilangkan.
"Orang merasa lipatan ini membuat mereka terlihat tua. Padahal, kenyataannya lipatan ini adalah bagian alami dari anatomi wajah kita," kata Dr. Jonathan Sykes, seorang ahli bedah plastik ternama dari Beverly Hills, seperti dikutip dari NY Post.
Salah satu wanita yang pernah mencoba tren ini adalah wanita bernama Sabrina Patriarca, seorang agen real estate berusia 27 tahun dari Miami. Tahun lalu, dia menghabiskan $800 atau sekitar Rp 12 juta untuk suntikan filler demi menghilangkan lipatan senyum di wajahnya.
"Saya merasa lipatan ini membuat saya terlihat lebih tua dan memberi beban pada bagian bawah wajah saya," ujar Sabrina.
Namun, setelah pembengkakan pasca-prosedur mereda, Sabrina menyadari bahwa filler yang disuntikkan mulai turun dan menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Sabrina justru merasa bahwa penampilannya tampak tidak alami.
"Saya akhirnya menjalani prosedur yang menyakitkan untuk melarutkan filler tersebut, tapi tetap saja, saya masih bisa melihat efeknya di wajah saya," tambahnya.
Pengalaman Sabrina bukanlah kasus yang langka. Dr. Sykes menambahkan bahwa permintaan untuk mengoreksi nasolabial folds sangat tinggi, namun sering kali hasilnya tidak memuaskan.
"Beberapa orang telah memiliki lipatan ini sejak mereka berusia lima belas tahun, dan itu tidak akan hilang dengan perawatan," jelasnya.
Tren ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana standar kecantikan yang tidak realistis dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang. Lipatan senyum yang terbentuk dari kebahagiaan dan tawa, kini dianggap sebagai sesuatu yang menganggau.
"Ironisnya, lipatan ini disebut sebagai garis senyum, dan itu muncul karena kita bahagia. Namun, sekarang justru dianggap jelek, yang sangat disayangkan," ungkap Sabrina yang kini menyesali pernah melakukan filler untuk menghilangkan lipatan senyumnya.
Simak Video "Video Yuni Shara Ngomongin Tren Oplas: Itu Semua Pilihan"
(kik/kik)