Dalam membina kehidupan rumah tangga, kamu dan pasangan akan saling berbagi peran seperti mengambil keputusan, mengelola keuangan dan juga tugas domestik rumah. Namun, ada juga suami yang menganggap tugas rumah tangga atau mengurus keperluan anak adalah kewajiban istri. Dan ketika suami mengerjakan domestik rumah, maka dia menganggap telah membantu istri.
Anggapan tersebut ditepis oleh seorang pria yang mengunggah postingan di media sosial. Dalam postingan tersebut, si pria menulis pengalamannya mengurus sang buah hati di rumah.
Akun Twitter @hello_egv mengunggah ulang postingan pria dengan nama akun Instagram @fahriamirullah. Ia mengucapkan terima kasih pada pria tersebut karena pola pikir suami yang bisa bekerja sama dalam mengurus tugas domestik rumah tangga.
"Ini sapa yang nulis dah? Pengen tak jabatin tangannya bener. Makasih lho, Pak. Makasih. 🤝," tulis akun Twitter @hello_egv (24/1/2022).
Dalam unggahannya, pemilik akun Instagram @fahriamirullah menceritakan selama dua bulan ia bekeja dari rumah atau work from home. Sang buah hati ingin ayahnya yang membersihkan ketika ingin buang air besar.
"Suami, jangan pernah bantu istri ya! Kemarin malam, saya update stories cerita pengalaman #dirumahaja 2 bulan ini. Saya cerita, kalau anak perempuan saya yang berusia 1,5 tahun ini, selalu minta dieboki eenya sama saya, bukan sama ibunya," tulisnya.
"Lalu saya bilang ke istri, kalau 2x sehari eenya, berarti saya sudah enokin 60 kali dong dalam 2 bulan ini. Beberapa teman merespon, wah hebat ni bantu istri. Kebanyakan komentar tersebut datang dari teman perempuan yang sudah menikah, dan punya anak," kata @fahriamirullah.
Ia merasa bingung dengan komentar temannya yang menyebut dirinya sudah membantu istri. Fahmi merasa apa yang dilakukannya bukanlah bantuan untuk istrinya.
"Saya jadi berpikir, kenapa komentarnya suami bantu istri ya. Tunggu, kayaknya saya gak ngerasa sedang bantu istri. Maksud saya gini, kalau ada cerita, kakak membantu adik mengerjakan PR. yang punya PR siapa? Pasti asik, kan. Saya bantu nenek menyebrang, yang mau nyebrang siapa? Nenek. Saya bantu cariin teman pekerjaan, yang nganggur siapa? Ya teman saya," saut Fahmi.
Dalam kehidupan rumah tangga, Fahmi mengungkapkan jika mengurus tugas rumah adalah kewajiban bersama. Dan tugas tersebut bukan hanya kewajiban sang istri.
"Jadi kalau saya ebokin anak? Emang itu bayi bukan anak saya juga ya? Menurut saya, itu bukan bantu istri karena itu anak kami. Itu anak saya dan istri. Kalau saya ikut cuci piring? Itu bukan bantu istri karena itu piring kotor kami," tegasnya.
"Kalau saya punya hobi ngepel rumah setiap pagi? Itu bukan bantu istri, karena itu rumah kami. Kalau saya jagain anak dan biarin istri me time sambil nonton the world of marriade? Itu bukan bantu istri, karena itu anak kami. Karena dia, ya istri saya," lanjut Fahmi.
Ia merasa menyesal karena selama 1-2 tahun pernah egois kepada sang istri. "Nulis gini, saya bukan mau gombalin istri. Sudah nikah lho saya bukan masih pedekate. Sudah berhasil gitu dapetinnya. Saya cuma ingat dulu, waktu 1-2 tahun pertama nikah. Saya sering egois sama istri sedih kalau inget," tutur sang suami.
Setelah mengunggah postingan tersebut, sang suami ingin memperjelas jika ia tidak sedang membantu istrinya. Ia ingin mengubah pola pikir bahwa pekerjaan domestik adalah kewajiban bersama, bukan hanya untuk istri.
"Kok saya bantu istri? Lho kalau pake kata bantu dia yag super duper bantuin saya. Teman-teman laki-laki, para suami yang baik, terutama yang istrinya memilih di rumah jaga anak seperti saya. Jangan lagi bilang bantu istri ya. Gak sebanding. Dibahagian anak orang itu, ninggalin orangtua adik kakak terus tinggal sama kita, bukan untuk cuci piring," tutupnya.
Postingan tersebut langsung viral dan mencuri atensi publik. Warganet, terutama para istri, sepakat dengan unggahan tersebut dan mengatakan jika kompromi harus ada saat awal menjalani kehidupan rumah tangga.
"Mindset yang harus dimiliki setiap suami," kata akun @shifn_alif.
"Sebetulnya tergantung dulu sebelum nikah dealnya gimana. Ada yang suami cari duit sedangkan istri ngurus rumah. Ada juga kaya saya dan istri yang sama2 kerja dan berbagi pekerjaan rumah. Every marriage is different," ucap pengguna Twitter @azvinl.
"Eh setuju juga kak, mungkin lebih ke kompromi di awal gimana, karena kagak semua pernikahan itu ada kompromi, karena ada juga yang mana yang dominan-pasif disalah satu pasangan. Balik lagi, setiap pernikahan punya rules masing-masing," ujar akun @egaegongszi.
"Cowok yang gak pernah bantu kerjaan rumah (alias keluarga patriarki) gak bakal mikir kayak gini xixixi," tutur @GRbybby.
Wolipop sudah menghubungi Grace sebagai pemilik akun Twitter @hello_egv. Ia mengungkapkan alasan mengunggah ulang postingan Fahri tersebut.
"Sebagai ibu dan konten kreator kayaknya aku mesti ikut andil aja sih untuk menyuarakan isi hati istri-istri yang memang butuh kerja sama suaminya. Apalagi di Indonesia masih marak budaya patriarki yang membeda-bedakan peran suami dan istri dalam mengurus rumah tangga," ungkap Grace kepada Wolipop.
"Padahal kalau mau dibilang lelah, ya kedua belah pihak pasti sama-sama lelah, tapi terkadang lelahnya peran istri dan juga ibu dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Malah seringkali disepelekan," lanjut Grace.
(gaf/eny)