×
Ad

Lampion Imlek: Sejarahnya di China, Makna, dan Jenisnya

Bayu Ardi Isnanto - wolipop
Rabu, 07 Feb 2024 09:02 WIB
Foto: He Penglei/Getty Images
Jakarta -

Sudah menjadi tradisi masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia untuk memasang lampion Imlek pada perayaan Tahun Baru China. Ada beberapa jenis lampion, baik dari bentuk dan warnanya.

Masing-masing jenis lampion Imlek memiliki maknanya sendiri. Simak artikel ini untuk mengetahui sejarah lampion Imlek di China, lengkap dengan makna, dan jenisnya.

Sejarah Lampion Imlek

Dilansir dari studycli.org, lampion Imlek atau lampion China sudah ada sejak masa Dinasti Han Timur (25-220 M). Lampion ini terbuat dari kertas atau sutra yang dibentangkan pada bambu atau kayu. Di dalamnya diberi lilin sebagai penerang.


Kain atau kertas tersebut biasanya dihiasi gambar atau tulisan. Fungsinya antara lain untuk membuat efek balon udara atau terkadang digunakan untuk mengiklankan usaha masyarakat.

Para biksu kemudian mengadopsinya untuk pemujaan Buddha pada hari ke-12 di bulan pertama dalam kalender lunar. Seorang kaisar yang sangat taat beragama meminta rakyatnya untuk mengikuti praktik ini, sehingga orang-orang menyalakan lentera untuk menghormati Buddha.

Praktik ini terus dilakukan selama berabad-abad hingga menjadi perayaan besar di seluruh China. Perayaan ini semakin populer pada masa Dinasti Tang (618-907 M).

Saat itu warga melepaskan lampion ke langit untuk merayakan kekuatan negara. Sejak saat itu, menerbangkan lampion menjadi hal yang umum dilakukan.

Perayaan tersebut kini dirayakan pada hari ke-15 kalender Tiongkok, yang merupakan akhir dari perayaan Tahun Baru Imlek. Perayaan ini disebut sebagai Festival Lentera.

Terkait Festival Lentera ini, ada sejarah dalam versi lain yang mendasarinya. Dalam situs China Light Festival, disebutkan perayaan ini berawal dari kisah seorang gadis muda yang bekerja di istana kaisar Tiongkok, yaitu Yuanxiao.

Meski hidup di istana megah, dia selalu merindukan keluarga di rumah. Pada Tahun Baru Imlek, dia selalu menyelinap keluar untuk bisa pulang.

Dia mencari cara untuk menyelinap keluar. Yuanxiao selalu mengatakan kepada kaisar bahwa Dewa Api telah mengunjunginya dan mengatakan untuk membakar kota.

Dia lalu menyarankan agar kaisar memasang lentera merah dan menyalakan petasan agar Dewa Api melihat kota tersebut seakan-akan sudah terbakar.

Makna Lampion Imlek

Makna lampion Imlek dapat dibedakan berdasarkan warnanya. Selain merah, lampion Imlek juga terkadang menggunakan warna kuning dan hijau. Apa maknanya:

1. Lampion Imlek Merah

Warna merah bagi warga China adalah sebagai lambang kekayaan, ketenaran, dan kemakmuran. Oleh karena itu, warga China sering menggunakan warna merah dalam festival, pernikahan, dan perayaan lainnya.

Begitu pula dengan lampion, sebagian besar menggunakan warna merah yang melambangkan bisnis makmur dan kehidupan yang berkembang. Di berbagai negara, lampion identik dengan bisnis Tionghoa.

2. Lampion Imlek Kuning

Ada juga warna kuning yang biasa digunakan untuk lampion. Warna ini melambangkan keberuntungan dan netralitas. Kuning juga merupakan warna kaisar selama masa kekaisaran, dan masih diasosiasikan dengan lima kaisar utama Tiongkok kuno.

Kuning juga bisa dimaknai dengan kebebasan dari kekhawatiran duniawi, hingga banyak digunakan dalam agama Buddha. Anak-anak muda dan pelajar sering kali melepaskan lentera kuning, karena diyakini membawa keberuntungan di sekolah.

3. Lampion Imlek Hijau

Lentera hijau juga digunakan di China. Hijau dikaitkan dengan kesehatan, kemakmuran, dan harmoni. Dengan demikian, lampion warna hijau dilepaskan untuk menarik pertumbuhan.

Jenis Lampion Imlek

Selain perbedaan warna, jenis-jenis lampion Imlek juga dibedakan dari cara pemasangannya, yakni sebagai berikut:

1. Lampion Gantung

Jelang perayaan Tahun Baru China atau Imlek yang jatuh pada 12 Februari 2021, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia bersolek dengan menghiasi lampu lampion dan pohon keberuntungan. Foto: Rengga Sancaya

Lampion gantung adalah yang paling sering kita jumpai. Lampion ini sering digunakan sebagai dekorasi rumah, restoran, dan tempat usaha orang China di seluruh dunia.

Di waktu Imlek, lampion banyak digantung di ruang publik, toko, restoran, dan di jalan-jalan umum. Lampion gantung dianggap membawa keberuntungan.

2. Lampion Terbang

s, the founder of Buddhism. (Photo by (Ulet Ifansasti/Getty Images)" title="Ribuan Lampion Hiasi Langit Candi Borobudur" class="p_img_zoomin" />MAGELANG, CENTRAL JAVA, INDONESIA - JUNE 04: Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti


Lampion terbang biasanya digunakan pada perayaan tertentu. Misalnya pada malam hari di perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur. Lampion ini memanfaatkan udara panas dari api di dalam lampion sehingga menggerakkan seperti balon udara.

3. Lampion Apung

CHIANG MAI, THAILAND - NOVEMBER 08: Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency

Lampion apung juga digunakan pada acara-acara besar, misalnya Festival Perahu Naga. Lampion ini dapat mengapung di permukaan air.

Lampion apung biasanya berbentuk variatif, seperti bunga teratai dan hati. Karena berada di permukaan air, lampion akan terlihat cantik dengan refleksi cahaya di air.

Demikian tadi penjelasan mengenai lampion Imlek, mulai dari sejarahnya di China, lengkap dengan makna dan jenis-jenisnya.



Simak Video "Video Wolipop Zodiac: 5 Zodiac yang Suka Jadi People Pleasure"

(bai/inf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork