×
Ad

Viral Momen 2 Wanita Iran Dilempar Yoghurt oleh Pria karena Tak Berhijab

Gresnia Arela Febriani - wolipop
Rabu, 05 Apr 2023 03:00 WIB
Jakarta -

Seorang pria melakukan tindakan kekerasan pada dua wanita di Iran viral di media sosial. Pria itu melempar yoghurt ke dua wanita yang tidak menutupi rambutnya dengan hijab di area publik.

Dalam video berdurasi 1.03 menit yang viral tampak dua orang wanita didekati oleh pria yang awalnya mengajak mereka berbicara. Video itu menunjukkan para wanita tersebut tengah menunggu untuk dilayani oleh pegawai toko saat dihampiri seorang pria.

Pria itu kemudian mengambil seperti bak yoghurt dari rak. Dia dengan marah melempar yoghurt tersebut ke atas kepala dua orang wanita itu. Pria tersebut berulang kali menyerang mereka dengan yoghurt. Pria itu kemudian didorong keluar dari toko oleh penjaga toko.


[Gambas:Twitter]

Seperti dilansir BBC UK, aksi pelemparan yoghurt pada wanita yang tidak berhijab di Iran ini telah ditangani oleh pihak berwenang. Pengadilan Iran mengatakan kedua wanita itu telah ditahan karena menunjukkan rambut mereka, di mana hal ini ilegal di Iran.

Pria yang melakukan kekerasan pada dua wanita itu juga telah ditangkap karena mengganggu ketertiban umum. Penangkapan itu menyusul protes berbulan-bulan di negara itu menuntut diakhirinya kewajiban mengenakan hijab.

"Surat perintah penangkapan dikeluarkan dan ketiganya kemudian ditangkap," lapor kantor berita pengadilan Mizan dilansir dari BBC.

Pemberitahuan yang diperlukan juga telah dikeluarkan kepada pemilik toko untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum. Tidak mengenakan hijab di depan umum adalah ilegal bagi wanita di Iran, namun di kota-kota besar, banyak kaum Hawa yang berjalan-jalan tanpa hijab meskipun ada aturan tersebut.

Aturan hukum soal hijab itu telah mendorong perbedaan pendapat di masyarakat Iran. Protes menyebar ke seluruh negara pada bulan September setelah kematian Mahsa Amini, wanita 22 tahun yang meninggal setelah ditangkap polisi moral karena mengenakan kerudung dengan cara yang tidak pantas

Ribuan orang telah ditangkap dan empat pengunjuk rasa telah dieksekusi sejak Desember 2022. Tetapi pihak berwenang tidak menunjukkan tanda-tanda mengalah.

Seorang anggota parlemen Iran garis keras, Hossein Ali Haji Deligani, telah mengeluarkan ultimatum kepada pengadilan untuk membuat langkah-langkah untuk menghentikan pelanggaran aturan dalam 48 jam ke depan. Dan pada hari Sabtu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan kembali bahwa wanita Iran harus mengenakan hijab sebagai kewajiban agama.

"Hijab adalah masalah hukum dan kepatuhan terhadapnya adalah wajib," katanya yang dikutip oleh kantor berita AFP.




(gaf/eny)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork