×
Ad

Pria Jalani Operasi Bariatrik Demi Bikin Calon Mertua Terkesan, Berujung Tragis

Vina Oktiani - wolipop
Sabtu, 15 Nov 2025 10:00 WIB
Foto: Getty Images/shapecharge
Jakarta -

Setiap orang tentu ingin memberikan kesan terbaik ketika bertemu calon mertua. Namun sayangnya, niat baik tersebut bisa berujung tragis jika tidak diimbangi dengan pertimbangan medis yang matang. Hal inilah yang dialami seorang pria asal China bernama samaran Li Jiang, yang meninggal dunia setelah menjalani operasi bariatrik atau pengecilan lambung demi tampil lebih langsing di depan keluarga kekasih.

Melansir Hindustan Times, pria 36 tahun itu berasal dari Xinxiang, Provinsi Henan. Memiliki tinggi 174 cm dan berat lebih dari 130 kg, Li Jiang telah lama berjuang melawan obesitas dan sulit mengontrol pola makannya. Menurut sang kakak, Li baru saja menjalin hubungan serius dan berencana untuk segera memperkenalkan diri kepada orang tua kekasihnya.

"Hubungan mereka berjalan baik, jadi dia ingin menurunkan berat badan sebelum bertemu calon mertua. Dia melakukannya karena sedang mempersiapkan pernikahan," ujar sang kakak.


Demi bikin keluarga kekasihnya terkesan, Li memilih menjalani operasi bariatrik di Rumah Sakit Rakyat Kesembilan Zhengzhou. Operasi dilakukan pada 2 Oktober dan awalnya berjalan sukses. Ia sempat dirawat di ICU sebelum dipindahkan ke ruang perawatan umum.

Namun pada 4 Oktober pagi, kondisinya tiba-tiba memburuk. Li ditemukan tak bernapas sekitar pukul 06.40 dan segera dilarikan kembali ke ICU. Sayangnya, meski sudah mendapatkan perawatan darurat, ia dinyatakan meninggal dunia pada 5 Oktober akibat gagal napas.

Catatan medis menunjukkan bahwa Li mengalami peningkatan berat badan selama setahun terakhir dan menderita sindrom metabolik, hipertensi, serta perlemakan hati. Ia juga mengalami dengkuran keras saat tidur, yang dapat menjadi tanda gangguan pernapasan serius. Kondisi-kondisi ini diduga turut memperbesar risiko komplikasi setelah operasi.

Pihak keluarga Li sendiri mempertanyakan apakah rumah sakit telah melakukan pemeriksaan yang cukup dan menyeluruh sebelum operasi. Mereka juga mengeluhkan tentang lambatnya respons terhadap komplikasi yang muncul.

Di sisi lain , pihak Rumah sakit menyatakan bahwa Li telah memenuhi semua syarat klinis untuk menjalani operasi, dan tim medis telah bertindak cepat saat kondisinya memburuk. Untuk memastikan penyebab pasti, keluarga dan pihak rumah sakit meminta Komisi Kesehatan setempat melakukan autopsi pada 10 Oktober.

"Laporan autopsi akhir akan menjadi dasar paling otoritatif untuk menentukan penyebab kematian," ujar pihak rumah sakit.

Pihak rumah sakit juga menegaskan akan bertanggung jawab penuh sesuai dengan hasil dan peraturan yang berlaku.



Simak Video "Video Menkes Soroti Kesehatan Mental Siswa Sekolah: Under Detected!"

(vio/vio)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork