Alasan Jangan Terlalu Sering Pakai Sepatu Lari Carbon

Di tengah euforia padel, tenis, dan golf, olahraga lari belum kehilangan peminat. Praktis tapi tetap memberi benefit yang maksimal untuk kesehatan. Pemilihan sepatu lari yang tepat menjadi kunci untuk mendapatkan manfaat sekaligus mengurangi risiko cedera.

Menurut atlet lari Reza Aulia Pradipta, kenyamanan haruslah menjadi yang utama saat memilih sepatu lari. Kemajuan teknologi telah memberi opsi sepatu yang bervariasi untuk memberikan rasa nyaman dan aman saat berlari.

Salah satunya fitur carbon plate yang menawarkan sensasi lari dengan pegas saat kaki menginjak tanah sehingga pelari dapat melaju dengan pace yang lebih cepat.

Namun bagi Reza, memakai sepatu lari dengan carbon plate bukanlah suatu keharusan terutama untuk pelari pemula.

"Jangan terlalu sering pakai sepatu carbon karena memiliki impact yang sangat besar sekali ke kaki," ujarnya saat peluncuran Puma Velocity Nitro 4 di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (10/8/2025).

Menurut atlet lari Puma yang beberapa waktu lalu mengikuti Boston Marathon dengan catatan waktu 2:37:09 itu, sepatu carbon plate didesain untuk aktivitas lari yang lebih serius seperti race.

Oleh karena itu, lanjut Reza, pemakaiannya juga perlu diimbangi dengan latihan strength untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap kaki.

"Dari hasil konsultasi saya dengan dokter, risiko cederanya sangat besar. Saya sendiri sudah pernah mengalaminya," ungkap Reza yang juga seorang anggota TNI itu.

Sebagai alternatif, sepatu dengan cushion yang lebih ringan bisa dilirik. Puma Velocity Nitro 4 merupakan versi terbaru dari seri Nitro yang kini bagian midsole sudah Full-Length Nitrofoam.

Teknologi tersebut 85 persen energy return, 13 persen lebih ringan, dan 20 persen lebih empuk dibanding lapisan sebelumnya.

Puma menjulukinya sebagai sepatu lari hybrid karena dapat mendukung berbagai jenis latihan, mulai dari easy run, tempo run, hingga strength training. Dengan bobot hanya 250 gram dan stack height 36mm/26mm, sepatu ini bisa menjadi andalan untuk jarak lari mulai dari 5K hingga half marathon (21K).