Bicara soal kiat meningkatkan kesehatan kulit, mengonsumsi susu kambing mungkin bukan pilihan pertama. Padahal, antioksidan yang terkandung sangat berkhasiat untuk menyehatkan lapisan terluar tubuh kita.
Susu kambing diketahui memiliki kandungan asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dan ganda (PUFA) yang proporsional. Asam lemak sangat esensial bagi kelangsungan kulit yang sehat.
"Zat tersebut turut membantu meningkatkan kelembapan kulit dan elastisitas kulit," kata dr. Nadia Bunga, M.Si, dalam pemaparannya di acara temu media yang digelar oleh Etawalin baru-baru ini di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Etawalin memperkenalkan kembali susu kambing rendah gula varian herbal dengan kandungan jahe, temulawak, kayu manis, sereh, dan daun salam.
Sebagai dokter yang menekuni medis herbal, dr. Nadia menjelaskan bahwa bahan-bahan yang kerap dimanfaatkan sebagai obat tradisional tersebut semakin memaksimalkan benefit susu kambing untuk kulit.
Kayu manis misalnya, dengan kandungan antioksidan alaminya memiliki peran krusial dalam membantu kulit tetap terhidrasi. "Jahe juga bermanfaat sebagai anti-inflamasi untuk meredakan masalah jerawat kulit," tambah dokter sekaligus pengurus Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) itu.
Idealnya, menurut dr. Nadia, susu kambing dikonsumsi dua kali sehari tanpa terkecuali saat bulan Ramadan. Dengan kandungan alami seperti whey protein, vitamin D dan E, serta protein CSN1S2 yang dapat memperkuat struktur kolagen dan fosfor tulang, susu kambing menjadi pilihan tepat untuk menjaga stamina tubuh selama melaksanakan ibadah puasa.
Dijelaskan dr. Nadia, asam lemak trigliserida rantai sedang dan globul lemak kecil yang terkandung dalam susu kambing lebih mudah diubah menjadi energi. "Mengonsumsi susu kambing setiap hari dapat membantu pembentukan massa otot serta menjaga kesehatan tulang dan sendi," ujarnya.
Selama berpuasa, sarannya, minum susu kambing herbal 30 menit sebelum imsak untuk membantu memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi. Lalu untuk mengembalikan energi yang hilang setelah seharian beraktivitas serta untuk mengatasi nyeri sendi dan otot, Susu Kambing herbal dapat dikonsumsi setelah tarawih atau satu jam sebelum tidur.
Mitos Susu Kambing
Terlepas dari berbagai khasiatnya, susu kambing masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat pada umumnya karena berbagai mitos dan faktor lainnya. Erwin Panigoro selaku Executive Vice President Brand & Marketing PT Etos Kreatif Indonesia, produsen Etawalin, tak memungkiri hal tersebut.
"Alasan utama orang tidak mau minum susu kambing karena baunya. Selain masalah aroma, belum banyak yang tahu tentang manfaat susu kambing karena tak teredukasi dengan baik," katanya.
Susu kambing hasil perahan mungkin mengeluarkan bau yang tak sedap. Namun, perkembangan teknologi memungkinkan susu kambing hadir dalam bentuk bubuk yang tak berbau, seperti yang ditawarkan Etawalin.
Senada dengan Erwin, dr. Nadia mengatakan anggapan tentang susu kambing hanya dapat dikonsumsi orang dewasa termasuk penyebab lain yang kerap didengarnya. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena susu kambing bisa dikonsumsi oleh anak-anak mulai usia dua tahun sebagai tambahan nutrisi.
"Tapi setiap orang punya tingkat hipersensitif terhadap kandungan protein yang berbeda-beda. Ini yang perlu diperhatikan," katanya.
Untuk mengedukasi masyarakat, Etawalin terus berkolaborasi dengan PDPOTJI. Kemitraan tersebut juga untuk memastikan setiap produknya hadir berdasarkan riset dan standar kesehatan yang tinggi sehingga manfaat susu Etawalin dapat benar-benar berdampak langsung pada kesehatan.
"Kami percaya bahwa pencegahan adalah kunci utama untuk lebih kuat kejar sehat. Melalui Etawalin, susu kambing herbal yang kaya nutrisi, kami ingin membantu masyarakat untuk menjalani hidup terbaiknya dengan pendekatan preventif berbasis keilmuan," terang Erwin.
Simak Video "Survei: Wanita Indonesia Paling Takut Kulitnya Kusam"
(dtg/dtg)