×
Ad

Simpan Banyak E-mail Tak Terbaca di Inbox? Hati-hati Idap Gangguan Mental Ini

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Rabu, 20 Nov 2024 13:00 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel
Jakarta -

Suka membiarkan email yang tak terbaca menumpuk di inbox atau menyimpan foto lama yang tidak penting di ponsel? Hati-hati, mungkin kamu mengidap gangguan mental. Coba perhatikan lagi inbox email dan galeri foto di ponsel kamu.

Jika ponsel kamu berisi ribuan foto hingga harus scroll terus-menerus untuk menemukan apa yang kamu cari, atau kapasitas inbox selalu penuh karena enggan menghapus apa pun, bahkan email yang belum dibaca, kamu mungkin mengidap gangguan mental yang disebut 'digital hoarding'.

Gangguan hoarding atau menimbun secara umum didefinisikan sebagai kondisi mental yang ditandai dengan kesulitan ekstrem untuk membuang atau berpisah dengan barang, terlepas dari apakah barang tersebut bernilai atau tidak. Orang yang mengalami gangguan ini merasa kebutuhan emosional untuk menyimpan barang dan merasakan kecemasan atau kesedihan yang signifikan jika harus membuangnya.


Gangguan hoarding sering kali dikaitkan dengan gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Dalam kasus digital hoarding, gangguan ini ditandai dengan penumpukan file digital secara berlebihan seperti email, foto, teks, tangkapan layar atau meme. Pengguna smartphone mungkin merasa terikat secara emosional dengan data komputer dan kesulitan mengatur atau menghapusnya, sehingga menyebabkan stres dan kecemasan.

"Hal ini ada hubungannya dengan ketakutan akan kebutuhan informasi ini di masa depan namun tidak memiliki akses terhadapnya dan tidak mengetahui di mana menemukannya," jelas Dr. Emanuel Maidenberg, seorang profesor klinis psikiatri dan ilmu biobehavioral di David UCLA Geffen School of Medicine, seperti dikutip dari CNN.

Ada empat tipe orang-orang dengan gangguan digital hoarding:

Pertama adalah 'kolektor', yang mempunyai sistem arsip terorganisir dengan baik dan tidak mudah kewalahan.

Kedua adalah 'accidental hoarder', yang sebenarnya tidak bermaksud menyimpan data tidak perlu namun tidak tahu cara mengelolanya.

Ketiga adalah 'hoarder by instruction', yang menyimpan data atas nama perusahaannya dan tidak memiliki hubungan pribadi dengan data tersebut.

Terakhir, 'anxious hoarder', yang secara emosional menyimpan informasi untuk berjaga-jaga jika mereka membutuhkannya nanti.

Gangguan ini terkesan tidak serius, tapi jika tidak segera ditangani dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik. Misalnya jadi mudah merasa cemas, gelisah, masalah sosial hingga insomnia.

Para pakar membagikan tiga cara untuk mengelola dan membersihkan 'kekacauan digital' ini dari hidup kamu.

Batasi Informasi yang Kurang/Tidak Penting

Penelitian menemukan rata-rata pengguna smartphone memiliki sekitar 80 aplikasi yang terinstal di ponsel mereka tetapi hanya menggunakan sekitar 30 aplikasi dalam sebulan.

Hapus aplikasi yang tidak digunakan, berhenti berlangganan buletin dan newsletter yang tidak perlu, dan kosongkan inbox dari email yang belum dibaca atau tidak penting.

Tetapkan Batasan Digital

Rerata orang menghabiskan sekitar tujuh jam online setiap hari, baik di depan komputer maupun smartphone. Membatasi penggunaan email dan media sosial serta menjadwalkan hari-hari 'detoks digital' dapat mengurangi stres, meningkatkan fokus, bahkan meningkatkan kualitas tidur.

Hapus Email/Foto Tidak Penting Sedikit-sedikit Setiap Hari

Susan Albers, psikolog klinis di Klinik Cleveland, merekomendasikan meluangkan beberapa menit setiap pagi untuk menghapus email, pesan, dan notifikasi lainnya. Hanya menyimpan apa yang benar-benar diperlukan dapat membantu digital hoarder merasa tidak terlalu kewalahan.

"Kita semua menghadapi kekacauan digital lebih dari yang kita kira. Dan menurut saya membereskan email adalah salah satu cara sederhana, jika kita meluangkan sedikit waktu untuk melakukannya, akan memberikan hasil yang besar. Produktivitas dan kebahagiaan kita secara keseluruhan," kata Susan.



Simak Video "Video: Tips Menjaga Kewarasan di Tengah Situasi Indonesia saat Ini"

(hst/hst)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork