Pekan ini, perhelatan fashion seperti gelombang tsunami yang bergulir tiada henti. Dengan dimulainya Paris Fashion Week (PFW) Spring 2026 sebagai puncak pekan mode dunia yang kali ini penuh euforia 'reshuffle' desainer di beberapa rumah mode besar, negeri sendiri ikut bergeliat dengan rentetan hajatan yang menyuguhkan parade kreativitas desainer lokal.
Setelah Fashion Nation di Senayan City, giliran Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2025. Sebelumnya juga, akhir Juli lalu rampung digelar JF3 Fashion Festival 2025 di mal milik Summarecon di Jakarta.
Operator mal-mal tersebut terbilang aktif mengadakan acara mode sebagai wadah bagi para insan fashion Tanah Air. Di luar itu, ada Jakarta Fashion Week (JFW) yang juga digelar di mal (tahun ini kembali digelar di Pondok Indah Mall pada akhir Oktober).
Tidak seperti fashion week di New York, London, Milan, Paris, yang diorganisir oleh satu lembaga khusus, penyelenggaraan kegiatan serupa di Indonesia masih belum tersentralisasi sehingga lebih terasa seperti agenda adu gengsi demi menaikkan traffic pengunjung mal.
Kembali ke PIFW 2025, peragaan IKAT Indonesia termasuk salah satu yang dinantikan pada Rabu (1/10/2025) malam meski harus 'bersaing' dengan fashion show Dior yang menandai debut koleksi ready to wear wanita karya direktur kreatif barunya, Jonathan Anderson.
Saking tak melewatkan keduanya, seorang jurnalis mode senior menanti dimulainya presentasi IKAT Indonesia sembari menyaksikan live streaming peragaan Dior Spring 2026 dari layar ponselnya.
Cinta Laura termasuk yang antusias dengan persembahan teranyar Didiet Maulana, desainer sekaligus pendiri label ini.
"Sejak dulu, aku selalu kagum pada karya Mas Didiet karena merayakan tekstil Indonesia dengan desain yang lebih modern sehingga bisa relevan sama anak muda," ucap aktris dan penyanyi belasteran Indonesia-Jerman itu kepada Wolipop setelah menyaksikan dari front-row.
"Semua karyanya, terutama yang kita lihat hari ini tidak kalah dengan yang ada di luar negeri. I'm very proud Indonesia, memiliki banyak desainer, termasuk Mas Didiet, yang terus pushing the boundaries," lanjutnya.
Malam itu menjadi sangat istimewa karena sekaligus merayakan 14 tahun usia label pertama Didiet ini.
Sejak awal terjun ke industri mode, Didiet, seorang sarjana arsitektur yang pernah berkecimpung di dunia marketing hiburan, fokus menggarap kain-kain Nusantara, terutama tenun.
Apa yang disuguhkan Didiet kepada Cinta Laura dan ratusan tamu lain semakin mempertegas komitmennya.
Lurik karya perajin di sejumlah kawasan di pulau Jawa menjadi fokus pria 44 tahun itu yang kemudian menerjemahkannya ke dalam 32 set busana (delapan di antaranya untuk pria) bernapas resort dalam tajuk 'The Isle of Riverie'.
Ia membaginya ke dalam tiga sekuens dengan konsep busana yang berbeda. Bagian pertama memperlihatkan koleksi dengan sentuhan etnik yang disertai padu-padan elemen yang merepresentasikan kekayaaan budaya Indonesia. Sebagai look pembuka hadir, mini-dress yang dihiasi fringe pada bagian rok, menyerupai rumbai pakaian adat Papua.
Di sekuens kedua, tampilan yang lebih urban mendominasi dengan potongan busana yang mengedepankan fungsi dan kepraktisan. Tampak blus safari penuh kantong, juga aksesori seperti sabuk yang dapat diubah styling atau gaya pemakaiannya.
Selain menggunakan kain tenun asli, Didiet juga meminjam motifnya untuk diaplikasikan di atas material lain, seperti organza yang menerawang, dengan teknik print sehingga menawarkan efek berbeda. Motif tenun juga muncul pada tampilan yang menyertakan swimwear dengan jubah yang elegan.
Sekuen ketiga sebagai penutup menjadi pamungkas yang glamor lewat pilihan evening wear. Muncul pilihan terusan dengan permainan teknik seperti ruffle yang konstruktif, juga aksentuasi berupa bordir khas Garut yang membuat garis-garis lurik jauh dari kesan monoton.
Di luar estetika busana, Didiet turut menaruh perhatian pada detail lain untuk memberi pengalaman multi-sensori kepada para tamu. Seperti soundtrack bernuansa Nusantara yang dipersiapkannya bersama produser Eka Gustiwana. "Dalam 15 menit, kita bisa mendengar miniatur musik Indonesia," kata Eka. Bahkan, Andien yang merupakan kawan dekat Didiet, menyumbangkan suaranya untuk satu lagu yang mengiringi langkah model.
Sebelum peragaan, tamu disambut suara hujan dan petir. Riasan wajah dan hair-do para model pun hadir dengan wet-look.
"Saya membayangkannya, model seperti baru keluar dari hutan hujan tropis dalam kondisi basah," kata Didiet.
Dengan konsep yang lebih matang, Didiet Maulana berhasil memberikan yang terbaik.
Simak Video "Video: Terima Kasih Didiet Maulana ke Polisi yang Tangkap Penjambret Ibunya"
(dtg/dtg)