Merancang pakaian sudah menjadi hal yang biasa bagi Mel Ahyar, Ria Miranda, dan Wilsen Willim sebagai desainer. Namun, ketika pakaian yang dirancang untuk ondel-ondel, mereka seperti mendapat tantangan baru.
Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-498 Jakarta yang jatuh pada Minggu (22/6/2025), Sarinah menggandeng ketiga desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) tersebut untuk membuat busana bagi ondel-ondel.
"Cukup challenging karena kami nggak tahu sizing pastinya berapa dan harus dibuat dalam waktu yang cukup singkat," ungkap Ria Miranda saat pembukaan Sarinah Festiloka 2025, Jumat (20/6/2025).
Setiap desainer membuat pakaian untuk sepasang ondel-ondel 'pria dan wanita' sesuai garis rancangan masing-masing. Kreasi Ria masih memiliki benang merah dari koleksi pakaiannya yang bertema 'Lompat Tali'.
Perancang modest wear itu menuturkan, tema tersebut sarat unsur nostalgia sekaligus filosofi hidup. "Lompat tali adalah permainan masa kecilku. Jatuh-bangunnya seperti kehidupan kita. Ada saatnya kita terjatuh, lalu bangkit dan bersemangat lagi," ungkap Ria.
Inspirasi tersebut dituangkannya dalam busana berwarna kalem yang dihiasi motif sketsa anak bermain lompat tali dalam estetika toile de Jouy. Ia juga menyertakan tenun Makassar sebagai aksen.
Baru kali ini pula Wilsen Willim bereksperimen dengan ikon Betawi itu. Ia hanya memiliki waktu kurang dari dua pekan untuk mempersiapkan dua pakaian yang pas buat figur setinggi kurang-lebih dua meter itu.
DNA desain Wilsen langsung terasa lewat dekorasi berupa aplikasi berbentuk kincir angin yang beberapa di antaranya terbuat dari batik berwarna cerah. Perancang yang belakangan fokus menggarap kain Nusantara ini juga menyertakan batik Cirebon yang diaplikasikan seperti sarung untuk ondel-ondel pria.
"Pengalaman yang seru karena kami nggak pernah bikin ondel-ondel. Tadi juga baru lihat punya Ria dan Mba Mel, menarik sekali melihat betapa baju ondel-ondel bisa dibuat dengan cara yang variatif dan unik," ungkap Wilsen.
Mel melakukan pendekatan yang berbeda. Ondel-ondelnya berbalut busana serba hitam, tapi dikontraskan dengan ramainya ornamen warna-warni yang jenaka.
"Temanya 'Dar Dor Ondel'. Pernak-perniknya menyimbolkan kehidupan Jakarta yang hectic," ujar pemilik label Mel Ahyar dan Mel Ahyar Archipelago itu.
Karya mereka dapat dinikmati di lantai dasar Sarinah Thamrin pada 20-22 Juni 2025.
Simak Video "Video Cerita Andien soal Anaknya yang Suka Koleksi Ondel-ondel "
(dtg/dtg)