Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden AS. Meski sudah pernah menjabat, tampaknya warga Negeri Paman Sam akan menghadapi sejumlah perubahan tak terduga. Salah satunya terkait fashion. Dikatakan jika fashionista Amerika diwanti-wanti untuk bersiap menghadapi kenaikan harga.
Industri mode Amerika disebut langsung berkontemplasi sesaat setelah Trump diambil sumpahnya. Dilansir Teen Vogue, baik brand maupun pelanggan tengah mengkhawatirkan semakin mahalnya barang fashion berdasarkan kebijakan baru terhadap kenaikan harga barang impor.
Menurut laporan CNBC, Trump berniat mengenakan tarif 10% atau 20% pada semua impor secara menyeluruh. Untuk barang-barang yang dibuat di Tiongkok, tarifnya bahkan dapat naik hingga 60% dan 100%. Tarif tersebut bisa mempengaruhi semua orang yang terlibat dalam rantai pasokan terutama brand-brand yang harus mengimpor barang, seperti pakaian.
Hal ini menjadi perhatian pelaku industri fashion karena hampir 98% pakaian dari brand Amerika Serikat dibuat di luar negeri. Bahkan banyak pakaian yang dirakit di AS tapi bahannya tetap harus didatangkan dari negara lain, terutama di Asia.
Ketika harga bahan meningkat, brand kemungkinan akan mengimbangi biaya tersebut dengan menaikkan harga untuk pelanggan atau memangkas lebih banyak biaya tenaga kerja bahkan kualitas barang. Ada juga prediksi bahwa sejumlah merek fast fashion bakal mengeksploitasi celah hukum yang belum tentu bisa dilakukan pada pemerintahan Trump kali ini.
Meski ada kemungkinan item fashion bakal naik harga, para fashionista baik di dalam maupun luar AS diharap tidak 'panic buying'. Tidak dilarang membeli tapi disarankan bahwa wacana tersebut membuat pelanggan lebih hati-hati dalam memilih busana. Pakar menganjurkan untuk menghindari baju yang terlalu trendy sehingga hanya bisa dipakai sekali atau dua kali.
Selagi itu, tren belanja 'secondhand' juga mulai dilirik. Di AS sendiri, barang bekas disebut tidak menjadi subyek kenaikan harga namun ada spekulasi bahwa permintaan akan melonjak dan pada akhirnya juga bakal kena imbas.
Banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk menghemat biaya. Tidak semua pakaian baru pun harus mengeluarkan uang. Kamu bisa memilih transaksi tukar-menukar di situs barang seken atau dengan orang terdekat. Jika harus membeli baju baru, pilih yang bahan dan produksinya dilakukan di dalam negeri.
(ami/ami)