×
Ad

Setelan Kamala Harris di Luar Prediksi, Ulang Gaya Obama yang Banjir Kritik

Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 22 Agu 2024 08:37 WIB
Kamala Harris berbalut setelan coklat Chloe untuk hari pertama Konvensi Partai Demokrat yang meresmikan dirinya sebagai calon presiden di Pilpres AS 2024. (Foto: Chip Somodevilla/Getty Images)
Chicago -

Kamala Harris secara mengejutkan muncul pada hari pertama Democratic National Convention (DNC) atau Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS), Senin (19/8/2024) malam. Pilihan busananya juga di luar prediksi.

DNC tahun ini yang berlangsung selama empat hari (19-22 Agustus) digelar untuk mengukuhkan petahana Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai utusan resmi Partai Demokrat yang maju ke kontestasi presiden AS di Pilpres AS 2024.

Biasanya, calon presiden baru muncul di penghujung acara hari terakhir. Alih-alih demikian, Kamala justru menunjukkan diri di tengah perhelatan hari pembuka.


Penampilan Kamala Harris, wakil presiden AS yang dicalonkan sebagai presiden untuk Pilpres AS 2024, di Konvensi Partai Demokrat. (Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite)

Di luar itu, busana Kamala pun tak luput dari sorotan lantaran pilihannya yang nonkonvensional.

Sudah menjadi tradisi, para calon presiden dan wakilnya, beserta keluarganya, memakai busana atau aksesori yang warnanya seputaran biru, putih, merah sebagai simbol patriotisme ketika tampil di panggung DNC. Bendera AS memuat warna-warna tersebut.

'Dress code' yang sama juga berlaku di perhelatan rivalnya, Partai Republik. Di Konvensi Partai Republikan pada Juli lalu, Donald Trump yang kembali mencalonkan diri memakai setelan jas berdasi merah. Istrinya, Melania Trump, memakai blus dan rok merah senada.

(Foto: Jacek Boczarski/Anadolu via Getty Images)

Di DNC 2020, Kamala juga memakai busana merah walau cenderung gelap. Tahun ini, perempuan 59 tahun berdarah Jamaika-India tersebut berbalut pantsuit atau setelan berwarna tan yang menyerupai coklat pucat. Ia memadukannya dengan blus putih yang dihiasi aksen pussy bow pada kerah dan heels nude senada.

Banyak media AS seperti CNN dan The New York Times (NYT) menyebut busana Kamala mengingatkan kembali pada peristiwa 'tan-gate'. Tepat Agustus 10 tahun lalu, Barack Obama yang saat itu masih menjabat sebagai presiden AS memakai setelan jas berwarna serupa.

Busana tersebut menemani penampilan Obama saat menggelar jumpa pers di Gedung Putih untuk membahas krisis kemanusiaan Irak dan Suriah, serta peran AS dalam menaklukkan ISIS.

Presiden Barack Obama memakai setelan coklat pada Agustus 2014 saat jumpa pers di Gedung Putih. (Foto: Alex Wong/Getty Images)

"Setelannya adalah metafora dari kurang seriusnya Obama," kritik Peter King, salah satu kader Partai Republikan yang mewakili Negara Bagian New York kala itu. Kepada Fox News, politikus Republikan Lou Dobbs ikut mencibir bahwa busananya 'tidak presidensial'.

Berkaca pada reaksi tersebut, Kamala yang maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan bisa saja memilih busana lain. Namun, perempuan pertama yang menjabat sebagai wakil presiden AS itu sepertinya tidak begitu mempertimbangkannya.

Menurut kritikus mode NYT Vanessa Friedman, penampilan Kamala adalah awalan yang membawa angin segar.

Kamala Harris menghadiri Konvensi Nasional Demokrat di United Center, Chicago, Senin (19/8/2024). (Foto: Kevin Dietsch/Getty Images)

"Busana pilihannya berfungsi sebagai semacam pembuka tirai dan penentu suasana di konvensi. Ibu Harris perlu mengatur dinamikanya sendiri sebelum momen pidato pencalonannya. Mengenakan setelan cokelat merupakan pilihan awal yang tidak terlalu berbahaya dan sekaligus menjadi tolak ukur untuk busana berikutnya. Sebuah perubahan untuk sebuah konvensi yang konvensional," tulisnya.

Dengan fakta bahwa setelan seharga 96 juta tersebut merupakan keluaran Chloe (rumah mode bersejarah dari Prancis), mantan jaksa agung California ini sekalian menampik anggapan bahwa dirinya tidak kaku dan membosankan dalam hal berbusana seperti yang selama ini publik kira.

Di sisi lain, wanita (atau pria) yang fashionable sering mendapat 'stigma' kurang serius dalam lingkup profesionalisme. Mungkin pandangan tersebut akan berubah bila akhirnya pemilu AS yang digelar pada November mendatang menentukan Kamala sebagai pemenang.

Pada saat yang bersamaan, sejumlah sejarah akan terukir. Ia tak hanya menjadi perempuan pertama yang memimpin negara adi daya tersebut, tapi juga orang keturunan Asia Selatan dan perempuan kulit hitam yang mendapat mandat dari rakyat AS sebagai presiden mereka.



Simak Video "Video: Michelle Obama, Tertarik Maju Jadi Presiden AS Nggak Sih?"

(dtg/dtg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork