Kontingen Indonesia ikut menyemarakkan defile seremoni pembukaan Olimpiade 2024 di Paris, Prancis, pada Jumat (26/7/2024). Seragam rancangan desainer Didit Hediprasetyo ikut menyempurnakan momen istimewa tersebut.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, acara pembukaan pesta olahraga empat tahunan ini digelar di luar stadion. Di Olimpiade musim panas yang diikuti 206 negara ini, perwakilan kontingen berarak-arakan sembari menelusuri Sungai Seine yang tersohor itu dengan kapal.
Hujan tak mengurangi antusias mereka untuk ambil bagian dalam perhelatan yang disaksikan miliaran pasang mata di seluruh dunia itu. Apalagi mereka sudah bersolek maksimal dalam balutan seragam yang telah disiapkan khusus untuk menandai momen spesial ini.
Paris sebagai tuan rumah dikenal dengan citranya sebagai kiblat mode dunia. Defile seremoni pembukaan Olimpiade 2024 pun menjadi ajang adu gaya seragam terbaik.
Tim Republik Indonesia (RI) diwakili oleh 14 personel yang terdiri dari para atlet, pelatih, dan ofisial. Bertindak sebagai pembawa bendera Sang Saka Merah Putih atau 'flag bearer' adalah judoka Maryam March Maharani.
Mereka muncul dengan fashion statement yang merepresentasikan kekhasan budaya Nusantara. Bukan dengan motif-motif wastra, Didit yang merupakan putra presiden terpilih Prabowo Subianto lebih menonjolkannya lewat siluet baju tradisional seperti beskap dan kebaya dengan pendekatan desain yang minimalis nan elegan sesuai garis rancanganya.
Perancang lulusan Fashion Design dari Parsons School of Design di New York dan Paris itu juga mengedepankan kenyamanan dengan memanfaatkan material yang breathable, seperti washed-out denim Indonesia jersey sutra yang sekaligus mewakili elemen sporty.
Material denim untuk beskap memberikan kesan modern, ditambah lagi dengan kehadiran garis merah-putih sebagai aksentuasi asimetris di lengan kanan. Tidak ketinggalan aksesori tambahan berupa blangkon dan selop senada yang menciptakan kesan edgy pada penampilan para pria.
Wanita memiliki dua versi atasan, salah satunya berbahan beludu (velvet) yang memancarkan aura yang elegan dan mewah. Berbeda dari pria, celana dibuat dalam potongan wide-leg pants yang chic. Para wanita yang ambil bagian di defile ini juga akan berjalan dengan kaki yang tampak lebih jenjang berkait bagian pinggang celana yang high-waist. Selop juga menjadi alas kaki mereka.
Perhiasan emas bergaya tradisional ikut menyempurnakan gaya Maryam dan atlet perempuan lainnya yang ikut dalam defile, seperti perenang Azzahra Permatahani. Berbeda dari penampilan biasanya di arena olahraga, mereka mendadak manglingi berkat aura ayu yang sukses terpancar.
Dalam keterangan tertulis, disebutkan bahwa pakaian sarat dengan detail yang terlihat jelas dalam setiap desainnya. Mulai dari jahitan yang rumit hingga penempatan subtil emblem Indonesia berwarna merah putih yang terbuat dari kulit. Blangkon, penutup kepala tradisional Jawa, misalnya hadir dalam sentuhan kontemporer dengan bahan kulit dan denim.
Inspirasi Didit datang dari sosok Raden Saleh, pelukis asal Jawa dari abad ke-19 yang namanya tersohor hingga ke benua biru.
Bakat Raden Saleh sebagai pelukis beraliran Romantisme yang membawanya sampai ke istana-istana Eropa mencerminkan kebangkitan bangsa Indonesia di kancah internasional. Karya-karyanya kini menghiasi dinding Rijksmuseum di Amsterdam, Belanda, dan Louvre Paris.
"Harapan saya dapat menciptakan desain yang menjadi wujud kebanggaan, semangat, dan ketangguhan bangsa kita. Sekaligus memastikan bahwa setiap atlet muncul dan menjadi diri mereka yang terbaik saat berkompetisi di panggung dunia," kata pria yang telah diakui sebagai perancang haute couture di Paris itu.
Selain seragam defile, Didit juga merancang koleksi jersey untuk tim Merah Putih pakai sepanjang Olimpiade 2024 yang berlangsung pada 26 Juli - 11 Agustus.
Simak Video "Kostum Defile Garuda di Olimpiade Paris"
(dtg/dtg)