×
Ad

Adu Baju Atlet Olimpiade 2024 oleh Desainer Dunia, Tim RI Dibuat Anak Prabowo

Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 11 Jul 2024 06:00 WIB
Baju Olimpiade 2024 untuk timnas Indoensia (Foto: Dok. KOI)
Jakarta -

Negara peserta Olimpiade 2024 sudah bersiap untuk menyambut pesta olahraga terakbar empat tahunan itu. Tak hanya performa para atlet, tapi juga gaya mereka berbusana. Desainer kelas dunia sampai turun tangan.

Paris akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2024. Sulit untuk membantah citra ibukota Prancis sebagai kiblat mode dunia. Maka tak heran banyak negara berlomba-lomba mempersiapkan pakaian para atletnya lebih maksimal.

Euforia tersebut nyata tersirat lebih dulu di panggung Paris Fashion Week Haute Couture yang berselang hanya beberapa pekan sebelum Olimpiade 2024. Christian Dior, Balenciaga, hingga Thom Browne mengeluarkan koleksi adibusana yang lekat dengan kemewahan dan keglamoran dalam tema olahraga.


"Pakaian selalu berdialog dengan tubuh, dan dalam olahraga, Anda dapat membaca dengan jelas dialog semacam ini," kata Maria Grazia Chiuri, direktur kreatif busana wanita Dior, seperti dikutip The Guardian, tentang koleksi couture Dior untuk musim dingin 2024-2025.

Pernyataannya tersebut menjelaskan bagaimana olahraga dan fashion berkaitan satu sama lain. Desainer yang terlibat di Olimpiade 2024 mungkin juga sepakat sampai akhirnya mau 'diutus' negaranya untuk mempersolek atlet.

Seperti kata Thom Browne bahwa pekan mode seperti sebuah 'the Olympics of fashion', maka Olimpiade 2024 bakal terasa paling bergaya dengan keterlibatan para desainer besar.

Prancis - Berluti

Baju timnas Prancis keluaran Berluti untuk Olimpiade 2024. (Foto: Dok. Berlut)

Prancis sebagai negara penyelenggara menggandeng Berluti, salah satu rumah mode milk LVMH yang merupakan sponsor utama Olimpiade 2024.

Menurut New York Times, terpilihnya Berluti terbilang mengejutkan mengingatkan skala bisnisnya yang lebih kecil dibanding jenama lain yang berada di bawah naungan LVMH seperti Louis Vuitton, Dior, Givenchy, ataupun Kenzo. Berluti lebih fokus pada busana formal pria dan tidak 'bertuan' alias belum memiliki desainer yang mengepalai tim kreatifnya.

Oleh karena itu, Carine Roitfeld, stylist kondang sekaligus mantan pemimpin redaksi Vogue Paris, dilibatkan dalam proses desain. Kolaborasi tersebut melahirkan pilihan setelan edgy untuk menemani penampilan para atlet Prancis saat berparade di upacara pembukaan.

Jas lengan buntung yang ditingkai lapel berwarna bendera Prancis dalam efek gradasi menjadi highlight desainnya. "Kami ingin sesuatu yang sangat klasik, chic, untuk sebuah momen yang spesial. Lalu saya terpikirkan tentang Le Smoking," ujar Carine tentang inspirasinya yang merujuk pada tuksedo revolusioner karya Yves Saint Laurent itu.

Untuk jersey dan sejenisnya, Prancis menurunkan Stephane Ashpool, perancang di balik jenama streetwear Pigalle. Stephane terilhami oleh masa emas fashion era 90-an.

Warna putih mendominasi paket baju olahraga dan atribut lalin, dengan sentuhan biru dan merah sebagai penyataan identitas dan nasionalisme.

Amerika Serikat - Ralph Lauren

Foto: Dok. Ralph Lauren

Bagi negara adikuasa ini, penting untuk menjaga tradisi. Tak cuma sebagai negara dengan rekor medali emas terbanyak di beberapa olimpiade terakhir, tapi untuk urusan busana. Sekali lagi, Ralph Lauren mendapat kepercayaan untuk mempersiapkan semua outfit para atlet AS.

Bayangkan gaya classy dan preppy khas Ralph Lauren, tapi dengan sentuhan yang sporty. Lebih ekstrem lagi, desainer 84 tahun itu menggali inspirasi dari dunia balap mobil untuk seragam upacara penutup.

"Ayah saya suka sekali balap mobil, kecepatannya dan sensibilitas olahraga tersebut. Gagasan tentang jaket yang modern datang dari itu. Rasanya juga sangat fashion forward," kata David Lauren, putra Ralph yang menjabat sebagai chief branding & innovation officer kepada CNBC International.

Demi memastikan kenyamanan para atlet kontingen AS, Ralph Lauren mengundang mereka ke markasnya untuk berdiskusi.

"Mereka memberi tahu kami apa yang membuat mereka nyaman," tambah David. Dengan begitu, rasa percaya diri akan lebih maksimal terpancar ketika para atlet berjalan di hadapan jutaan pasang mata di seluruh dunia.

Indonesia - Didit Hediprasetyo

Foto: Dok. DAVY LINGGAR


Baju atlet Indonesia mendapat sentuhan artistik Didit Hediprasetyo. Banyak yang meragu alasan dirinya terpilih semata-mata karena anak presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.

Namun, tidak adil jika tanpa membahas rekam jejak Didiet sebagai desainer Indonesia yang lama melintang di Paris seharusnya.

Jersey Tim Indonesia terdiri dari warna dominan merah dan putih, dengan lambang Garuda Pancasila bread dalam perisai lingkaran berlatar belakang hitam yang ditempatkan di sisi kiri dada. Kombinasi warna hadir dalam gaya color blocking yang asimetris tapi terasa minimalis, mencerminkan garis desain khas Didit.

"Saya waktu itu menemukannya saat mendengarkan lagu 'Berkibarlah Benderaku'," kata pria kelahiran 22 Maret 1984 itu saat jumpa pers peluncuran jersey timnas RI pekan lalu.

Mungkin seragam untuk seremoni pembukaan dan penutupan tidak jauh dari desain jersey. Rasa patriotisme dan nasionalisme bakal tetap menjadi pernyataan gaya.

"Saya terima tawaran ini sebagai bentuk kontribusi untuk bangsa. Harapannya, bisa turut serta mengharumkan nama bangsa," kata Didit.



Simak Video "Sambut Olimpiade Paris, Seniman Italia Gambar Menara Eiffel di Ladang"

(dtg/dtg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork