Kabar duka datang dari dunia mode. Yumi Katsura, desainer yang merevolusi industri mode dunia, khususnya Jepang, meninggal dalam usia 94 tahun.
Yumi Katsura tutup usia di Tokyo, Jepang, pada Minggu (26/4/2024) atau dua hari setelah berulang tahun. Namun, kematiannya baru diumumkan beberapa hari setelahnya. Dilansir dari WWD, mendiang mendapat predikat sebagai desainer pertama yang membawa tren gaun pengantin modern ke Jepang.
Meniti karier sebagai desainer sudah menjadi impiannya sejak awal. Perempuan kelahiran Tokyo ini mengambil studi sains pakaian ketika kuliah di Kyoritsu Women's University sebelum hijrah ke Paris pada era 1960-an demi memperdalam ilmu teknik adibusana (haute couture) di Les Ecoles de la Chambre Syndicale de La Couture Parisienne.
Butik pertama Yumi Katsura dibuka di Tokyo pada 1964. Kehadiran butik tersebut sekaligus menjadi toko pakaian pertama yang secara spesifik didedikasikan untuk gaun pengantin modern.
Berbekal pengetahuan artistik mode barat, Yumi Katsura, yang pernah berguru kepada perancang legendaris Pierre Balmain, kemudian menerjemahkan desainnya dengan elemen yang merepresentasikan budaya Jepang.
Salah satunya kimono yang bukan lain adalah pakaian tradisional khas Negeri Sakura tersebut.
"Prototipe kimono tidak pernah berubah. Selalu kimono. Tapi bagi saya, kimono itu seperti sebuah lukisan. Jika Anda ingin mencoba membuat lukisan di atas jaket biasa, Anda tidak bisa melakukannya karena panjang jaketnya. Dengan kimono, Anda dapat mengekspresikan keindahan gambarnya, itulah sebabnya saya menggunakan kimono. Detailnya sangat penting. Sangat modern dan berevolusi setiap saat," kata Yumi Katsura kepada Fashion Week Online.
Karya-karya Yumi Katsura mendapat respons positif, tak hanya di tanah kelahirannya, tapi juga di seluruh dunia. Bisnisnya kemudian berekspansi ke Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Pada 1980-an, koleksi gaun pengantin Yumi Katsura berhasil masuk ke beberapa department store mewah AS seperti Saks Fifth Avenue, Bergdorf Goodman, Henri Bendel dan Neiman Marcus.
Nama Yumi Katsura pernah tercatat di Guinness Book of World Records berkat kreasi uniknya berupa gaun pengantin dengan mutiara terbanyak, yakni 13.262 butir.
Ia juga mendapat kepercayaan dari Vatikan untuk menciptakan jubah khusus untuk Paus Yohanes Paulus II (1920-2005). Mendiang pemimpin tertinggi gereja Katolik di seluruh dunia itu memakainya untuk sebuah misa Paskah 1993.
Prestasi lain yang diukir Yumi Katsura termasuk penghargaan dari Kementerian Luar Negeri Jepang dan medal Dalian dari Pemerintah China. Pada 1999, ia menjadi orang Asia pertama yang dikukuhkan sebagai anggota organisasi mode berprestise Italia, Camera Nazionale della Moda Italiana.
Terlepas dari usianya yang sudah sepuh, perancang yang identik dengan gaya berturbannya belum berhenti berkarya. Pada Maret tahun lalu, ia naik ke panggung usai mempresentasikan koleksi terbarunya yang bertajuk 'New Japanese Wedding' di Tokyo. Karya-karyanya juga hampir tak pernah absen di Paris Fashion Week edisi haute couture.
Hingga akhir hayat pun, Yuri Katsura masih tetap berkreasi. Paulette Cleghorn, direktur kreatif Yumi Katsura New York City, mengonfirmasi sang desainer mengembuskan napas terakhirnya saat bekerja di rumah. Penyebab kematiannya tidak ada yang mencurigakan alias alami.
Simak Video "Video Chiki Fawzi Terjun ke Daerah Terdampak Banjir: Kayak Tempat Zombie"
(dtg/dtg)