Pakaian hangat dan tebal seperti sweater kini sedang diminati banyak orang, terutama kalangan anak muda. Ini karena pakaian tersebut dapat digunakan kapan saja.
Selain itu, sweater memiliki tampilan kasual dan terbuat dari bahan yang nyaman. Sehingga orang-orang betah mengenakannya meski cuaca sedang terik maupun dingin.
Akan tetapi saat hendak membeli pakaian hangat ini, kamu mungkin akan dihadapkan pilihan istilah seperti sweater atau crewneck. Lantas, apakah sweater atau crewneck sama atau berbeda? Jika beda, apa perbedaan antara keduanya?
Perbedaan Crewneck dan Sweater
Istilah crewneck dan sweater kerap membingungkan banyak orang. Padahal, keduanya sangatlah berbeda. Berikut bedanya sweater dan crewneck, dikutip dari laman Ready Sleek dan Ageberry.
1. Sweater adalah Model Pakaian
Sweater merupakan model pakaian, seperti halnya kaus, kemeja, maupun kardigan. Sweater adalah jenis pakaian tanpa kancing yang berbahan tebal. Karena itu, baju ini cocok untuk menghangatkan tubuh ketika cuaca dingin.
Pakaian sweater yang kita ketahui juga mengalami pergeseran makna. Sweater yang sekarang dikenal sebenarnya merupakan sweatshirt. Sweatshirt inilah yang terbuat dari jahitan kain katun atau polyester berbahan terry dan fleece yang berat serta tebal.
Sweatshirt umumnya memiliki ukuran longgar bergaya kasual. Dengan ukurannya ini, sweatshirt memungkinkan penggunanya bebas bergerak dan lebih nyaman. Oleh sebab itu, pakaian ini cocok untuk bersantai dan aktivitas olahraga.
Banyak pula sweatshirt yang didesain memiliki kupluk dan saku depan. Serta diberi tambahan logo atau gambar pada bagian depan atau belakang.
Sementara sweater yang sebetulnya adalah pakaian yang dirajut dengan tangan atau mesin dari benang. Benang yang digunakan, termasuk wol, kasmir, sutra, linen. Dan umumnya, pakaian ini memiliki desain dan pola yang rumit.
Desain sweater kerap dirancang agar lebih pas dan menempel pada tubuh sehingga dapat menonjolkan lekuk badan. Namun beberapa sweater juga ada yang longgar, begitu juga sweatshirt ada yang dibuat pas.
Sweater dapat dikenakan sebagai pakaian formal hingga kasual. Pakaian ini cenderung memiliki gaya yang lebih klasik dan abadi dengan rajutan bertekstur atau pola lain. Sweater yang sebenarnya umumnya tidak memiliki kupluk.
2. Crewneck Merupakan Model Garis Leher Pakaian
Adapun istilah crewneck yang sering disamakan dengan sweater, padahal itu tidaklah demikian. Sebetulnya, crewneck merujuk pada garis leher bulat tanpa kerah.
Model leher pakaian ini dapat ditemukan di berbagai baju, termasuk kaus, kemeja, maupun kardigan. Begitu juga di sweater dan sweatshirt, garis leher tipe crewneck bisa ditemukan.
Selain model crewneck, jenis garis leher pakaian lainnya bisa pula ditemui, meliputi:
- V-neck: garis leher dengan pertemuan sisi lurus yang membentuk huruf 'V'
- Round-neck: bentuknya mirip crewneck tapi lebih bulat dan berada di bawah leher
- Scoop-neck: garis leher pakaian yang lebih melengkung dan terletak rendah di bagian dada
- Mock-neck: kerah tinggi dan bulat yang bisa menutupi sebagian leher tapi tidak terlipat seperti turtle-neck.
Bisa dipahami, crewneck dan sweater benar-benar berbeda, ya. Sweater adalah model pakaian sementara crewneck merupakan tipe garis leher pakaian.
Jadi keduanya sebenarnya tidak tepat untuk dibandingkan karena bukan jenis atau model yang sama. Sweater lebih tepat dibandingkan dengan sweatshirt karena memiliki model yang mirip.
Namun kini, istilah crewneck mengalami pergeseran makna dan kerap disamakan sebagai model pakaian nyaman yang mirip sweater.
Simak Video "Video 4 Cara Styling Scarf: Bisa Jadi Atasan hingga Belt"
(fds/fds)