Fashion juga bisa menjadi medium untuk mengekspresikan opini terhadap gejolak politik yang membayangi dunia. Menutup Paris Fashion Week (PFW), GmbH memrpresentasikan busana bertema perdamaian sembari menyerukan genjatan senjata di Palestina.
Koleksi teranyar label Jerman itu naik pentas sebagai penutup Paris Fashion Week edisi Menswear Fall-Winter 2024/2025, Minggu (21/1/2024).
Setelan 'keffiyeh', syal kotak-kotak yang merupakan simbol perjuangan Palestina menghiasi kreasi duo desainer Serhat Isik dan Benjamin Alexander Huseby ini. Mereka juga merilis jaket bergambar semangka dan yang dihiasi visual yang menyerupai lambang Perserikatan Bangsa-bangsa.
Bagi Serhat dan Benjamin, pertumpahan darah yang terjadi karena konflik Israel-Palestina sudah tidak bisa ditolerir lagi sehingga mereka terdesak untuk beraksi lewat karya mode.
"Saya rasa penting di momen seperti ini untuk tidak netral. Anda harus bersuara," ujar Serhat di belakang panggung. Ia tidak takut jika keputusannya untuk berpihak bakal mengundang kontroversi.
Dalam pidato pembuka sebelum peragaan, kedua desainer menyampaikan seruan genjatan senjata dan dukungan mereka pada gerakan 'free palestine'.
Huseby terlahir dari ayah berdarah Pakistan dan ibu berkebangsaan Norwegia. Ia dibesarkan di antara hutan pinus di pedesaan negara Skandinavia tersebut.
Sementara Isik adalah generasi pertama Jerman keturunan Turki. Ia berasal dari Herne, bekas kota pertambangan kecil di kawasan industri Ruhr, Jerman.
Simak Video "Video: Comeback-nya Bella Hadid di Paris Fashion Week 2025"
(dtg/dtg)