×
Ad

Soal Tren Fashion 60-an yang Bikin Ivan Gunawan Ditegur KPI

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 05 Jan 2024 08:10 WIB
Penampilan Ivan Gunawan di Brownis Trans TV yang ditegur KPI. (Foto: dok. Instagram/@ivan_gunawan)
Jakarta -

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur program Brownis Trans TV karena Ivan Gunawan sebagai pembawa acara berdandan dan berperilaku seperti wanita. Tak tinggal diam, Ivan membela diri dengan menyebut penampilannya terinspirasi dari gaya busana pria era 1960-an.

Teguran KPI merujuk pada episode spesial ulang tahun ke-6 Brownis yang tayang pada akhir Oktober 2023.

"Pelanggaran ini terjadi pada 30 Oktober 2023 pukul 12.38 WIB berupa penampilan a.n Ivan Gunawan menggunakan pakaian, riasan, aksesoris, dan bahasa tubuh kewanitaan," tulis KPI di akun Instagram resminya, Rabu (3/1/2024).


Penampilan Ivan Gunawan yang ditegur KPI. (Foto: dok. Youtube/Trans TV - Brownis)

Di episode tersebut, Ivan yang juga berprofesi sebagai desainer memakai setelan serba hitam yang terdiri dari jaket dan celana panjang berpotongan cutbray atau melebar di bagian bawah.

Semuanya berlapis sequin atau payet sehingga menciptakan efek mengilap ketika terpantul cahaya.

Efek glamor makin kental berkat dekorasi bulu yang menghiasi bagian bahu blazer. Tidak berhenti di situ, ia juga mempertegas kepribadiannya yang nyentrik itu dengan sepatu emas ber-platform tebal.

Pendiri Yayasan Dunia Mega Bintang yang mencetak ratu-ratu kecantikan itu juga melengkapi gayanya dengan mahkota.

Penampilan Ivan Gunawan di Brownis Trans TV yang ditegur KPI. (Foto: dok. Instagram/@ivan_gunawan)

"Ini tren fashion '60-an. Tahun 60-an, kalau orang pergi ke party bentuknya seperti apa. Ini 60-an dari Amerika, Eropa ya, kalau di Indonesia tahun segitu belum seberapa paham gayanya," kata Ivan di sebuah unggahan Instagram yang kini sudah dihapus.

Sosok multitalenta yang baru merayakan ulang tahun ke-42 pada 31 Desember lalu itu menyertai postingan tersebut dengan referensi foto-foto retro gaya pria era 1960-an. Kemeja kaya corak, celana cutbray berwarna mencolok, menemani penampilan mereka.


Era Kebangkitan Busana Pria

Buku 'Fashion The Whole Story' (Thames & Hudson, 2013) mencatat era tersebut sebagai momentum kebangkitan busana pria yang dipicu oleh gejolak politik dan ekonomi.

Di Amerika Serikat, muncul gerakan Hippies yang menjunjung kebebasan dan menolak kemapanan sehingga turut memengaruhi cara berpakaian, termasuk dalam konteks busana pria. Penampilan konservatif seperti setelan jas necis yang mendominasi 1950-an pun berganti menjadi lebih kasual dengan inspirasi bohemian yang kental.

Sepasang pria dan wanita bergaya di jalanan Roma, Italia, pada 1969. (Foto: AP Photo/Mario Torrisi)

Para pria lebih berani bereksplorasi dengan warna dan siluet. Aksentuasi pada kerah dan detail lain juga semakin variatif.

Perubahan juga ditandai dengan euforia budaya pop yang melahirkan tren glamrock yang flamboyan. Para bintang seperti Elton John dan David Bowie yang mempopulerkannya kala itu.

s rainbow glass embossed platform boots, designed by Bill Whitten in the 1970's, are displayed at the Peabody Essex Museum in Salem, Mass. From flats to stilettos, what we put on our feet says something about who we are. That's the premise of new exhibition in Massachusetts. " title="Tren Fashion 1960an" class="p_img_zoomin" />Sepatu vintage milik Elton John dipamerkan di sebuah museum di Salem, Massachusetts, Amerika Serikat. (Foto: AP Photo/Charles Krupa)

"Dari ujung kepala hingga kaki, penampilan ini mencakup high platform boots, pakaian penuh corak, rambut warna-warni, dan tato wajah," tulis buku tersebut.

Tren ini terus berlanjut hingga ke era 1970-an. Puncaknya ketika demam disko menjangkit yang ditandai dengan kehadiran film 'Saturday Night Fever' yang dirilis pada 1977.



Simak Video "Video: Potret Ivan Gunawan Jalani Ibadah Haji, Sedekah Subuh-Foto di Raudhah"

(dtg/dtg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork