Paris Hilton Buka Suara Dikaitkan dengan Predator Seks Jeffrey Epstein

Paris Hilton akhirnya buka suara mengenai rumor mengejutkan bahwa Ghislaine Maxwell, tangan kanan predator seks Jeffrey Epstein, pernah mencoba merekrutnya hanya setahun setelah sang pewaris hotel itu lulus SMA. Rumor ini kembali mencuat setelah tampil dalam dokumenter 2020 berjudul 'Surviving Jeffrey Epstein'.

Dalam seri tersebut, Christopher Mason, seorang komposer yang pernah diminta Maxwell menulis lagu untuk ulang tahun Epstein ke-40, mengaku mendengar dari seorang teman bahwa Maxwell memiliki 'ketertarikan menyimpang' untuk merekrut Hilton.

Pada 18 September 2000, Hilton terlihat hadir dalam Anand Jon Fashion Show. Dalam beberapa foto yang beredar, ia tampak berbincang dengan Donald Trump dan Maxwell. Saat itu Hilton baru berusia 19 tahun dan baru setahun lulus sekolah.

Dikaitkan dengan kedua orang yang terlibat skandal seks terbesar tersebut, Paris Hilton memberikan klarifikasinya. Dia mengaku bahwa pertemuannya di masa lalu dengan Maxwell dan Epsten bahkan tidak membekas diingatannya.

"Saya bahkan tidak ingat pernah bertemu dengannya. Nama saya memang mudah dijadikan clickbait," ujar wanita 44 tahun, kepada The Times of London.
Dalam dokumenter tersebut tersebut, Mason menjelaskan bahwa selama perjalanan menghadiri acara mode di New York City, Maxwell memang sedang menyisir kota untuk mencari "gadis-gadis muda yang bisa diajak berkencan oleh Jeffrey.

Ketika Maxwell melihat Hilton dari kejauhan di sebuah pesta, Mason mengatakan bahwa reaksi pertamanya adalah menilai Hilton "sangat cocok untuk Jeffrey" dan meminta temannya mengenalkan mereka. Hingga kini, tidak jelas apakah pesta yang dimaksud merupakan bagian dari acara Anand Jon atau perayaan setelahnya.

Jeffrey Epstein ditangkap pada 2019 atas tuduhan memperdagangkan puluhan anak di bawah umur antara 2002-2005. Sebulan kemudian, ia ditemukan tewas bunuh diri di sel setelah permohonan jaminannya ditolak.

Sementara itu, Ghislaine Maxwell telah dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena dianggap membantu penyandang dana Jeffrey Epstein melecehkan sejumlah remaja perempuan.