×
Ad

Begini Penampakan Pria Filler Rp 78 Juta, Berakhir Menyesal

Kiki Oktaviani - wolipop
Rabu, 24 Sep 2025 08:02 WIB
Christopher Sharratt Foto: dok. Instagram
Jakarta -

Christopher Sharratt, pria Inggris yang mengaku pernah terjebak dalam kecanduan filler wajah hingga menghabiskan lebih dari 3.500 poundsterling atau sekitar Rp 78 juta. Kini, ia curhat tentang pengalaman estetikanya itu yang membuatnya menyesal.

Dalam serangkaian foto before - after, Sharratt menunjukkan perubahan drastis pada wajahnya setelah bertahun-tahun melakukan filler bibir dan wajah. Hasilnya bukan hanya membuat fitur wajahnya terlihat berlebihan, tetapi juga menimbulkan pembengkakan.

"Uang yang saya habiskan jumlahnya setara dengan setengah uang muka rumah. Itu benar-benar gila," kata Sharratt kepada Newsweek.


Pria 25 tahun itu pertama kali menjalani filler di usia 17 setelah memalsukan umur. Awalnya hanya coba-coba, namun rasa puas dari pembengkakan sementara membuatnya terus ketagihan.

"Setiap kali selesai disuntik, bibir atau bagian wajah lain membengkak, dan saya merasa itu terlihat bagus. Tapi seminggu kemudian bengkaknya hilang, dan saya langsung berpikir harus suntik lagi," ungkapnya.

Kesadaran datang ketika pandemi COVID-19 membuat Sharratt tak bisa melakukan filler. Melihat foto-foto lamanya, ia baru sadar bahwa dirinya tidak seburuk yang dulu ia pikirkan.

"Saya akhirnya berpikir, sebenarnya saya tidak terlihat jelek. Saya seharusnya bisa lebih menghargai diri sendiri," ujarnya.

Namun, proses menghapus filler tidaklah mudah. Sharratt harus menjalani empat kali suntikan peluruh (dissolver) yang menyakitkan. Ia menyebut bagian bibir yang paling sulit diluruhkan.

"Pipi dan rahang cukup mudah dihapus, tapi bibir saya penuh sekali sampai harus ditarik ke belakang. Dibutuhkan empat kali sesi untuk benar-benar menghilangkannya," kenangnya.

Pengalaman pahit itu membuat Sharratt kini lantang menyerukan aturan yang lebih ketat. Di Inggris, filler masih sering dilakukan di salon tanpa pengawasan medis. Ia juga menyoroti minimnya informasi soal risiko jangka panjang.

"Tidak ada yang memberi tahu bahwa filler bisa berpindah di wajah atau menyebabkan bagian wajah tetap meregang setelah terlalu sering disuntik," ujarnya.

Psikolog sekaligus pakar adiksi, Dr. Cali Estes, menjelaskan bahwa meski filler tidak bersifat adiktif secara kimia, efek psikologisnya bisa sangat kuat.

"Setiap suntikan memberi dorongan kepercayaan diri instan, dan otak mulai mengejar sensasi dopamin itu lagi, mirip seperti kecanduan media sosial," jelasnya.

Dr. Estes menambahkan, selain risiko medis serius seperti kebutaan, filler juga berbahaya bagi individu dengan gangguan dismorfia tubuh atau kecenderungan adiksi.

Kini setelah terbebas dari filler, Sharratt merasa lebih percaya diri dan orang lebih ramah terhadapnya. Dulu saat wajahnya penuh filler tampak orang segan mendekatinya.



Simak Video "Video Chiki Fawzi Terjun ke Daerah Terdampak Banjir: Kayak Tempat Zombie"

(kik/kik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork