Jun Ji Hyun kembali jadi perbincangan karena drama terbarunya 'Tempest'. Sayangnya di tengah comeback yang dinantikan para pecinta drakor, aktris tersebut malah terancam diboikot di China karena jalan ceritanya. Masalah itu semakin menuai perhatian setelah kasus sang suami yang disebut banyak utang.
Jun Ji Hyun disebut menghadapi salah satu krisis terberat dalam kariernya karena popularitasnya di China yang mulai merosot. Menurut media 163, Ji Hyun dikritik habis-habisan karena kisahnya yang menyinggung Negeri Bambu. Akibatnya, netizen di sana mengkampanyekan boikot besar-besaran dan menuntut agar wanita 43 tahun itu diblokir dari berbagai acara dan siaran.
Reaksi keras tersebut juga mempengaruhi brand-brand mewah yang meng-endorse Jun Ji Hyun, termasuk La Mer, Piaget, Ecovacs, dan Louis Vuitton. Netizen yang marah mendesak perusahaan-perusahaan untuk memutuskan hubungan dengannya, mengancam akan memboikot merek-merek tersebut jika mereka tidak mematuhi. Mereka juga tidak segan-segan untuk mengajukan komplain langsung ke pusat pelayanan konsumen.
Serangan kepada Jun Ji Hyun dianggap tidak adil oleh sejumlah pihak. Sebagai seorang aktris, ia tentu hanya menjalankan perannya. Namun karena pemain 'My Love from The Star' itu adalah bintang utama drama dan salah satu selebriti paling terkenal di Korea, ia malah menjadi fokus utama kemarahan publik.
Boikot itu sendiri disebut menambah skandal Jun Ji Hyun tahun ini. Awal tahun, media Korea melaporkan bahwa suaminya, Choi JoonHyuk, mengalami kerugian finansial yang sangat besar sebesar 15 miliar KRW (Rp 59 miliaran) setelah akun mata uang kriptonya diretas. Untuk menutupi kesulitan keuangan keluarga, Jun Ji Hyun mengambil jadwal yang padat, menandatangani berbagai iklan mewah, dan menghadiri berbagai acara di seluruh Asia dan Eropa.
Laporan dari QQ juga menyebut bahwa kekayaan Choi Joon Hyuk dibesar-besarkan. Dikatakan bahwa Ji Hyun sendirilah yang sebenarnya menjadi pilar keuangan keluarga. Pada tahun 2013, ia dilaporkan membayar 12 miliar KRW (Rp 142 miliaran) untuk sebuah apartemen mewah sementara suaminya hanya menyumbang 1 miliar KRW (Rp 11 miliaran).
(ami/ami)