Kekhawatiran publik meningkat atas keberadaan seorang wanita muda asal Amerika Serikat yang hidup di perkemahan hutan terpencil bersama kelompok yang menyebut diri sebagai 'suku kerajaan Afrika; di Skotlandia. Wanita tersebut, Kaura Taylor, sebelumnya sempat menghilang dan kini diketahui tinggal bersama kelompok yang menamakan diri Kerajaan Kubala.
Kelompok ini mendirikan tenda darurat di kawasan hutan dekat Jedburgh, perbatasan Skotlandia. Mereka mengklaim tengah merebut kembali tanah leluhur yang disebut pernah dirampas dari suku Yahudi kulit hitam berabad-abad lalu.
Trio pimpinan kelompok terdiri dari Kofi Offeh (36) asal Ghana, yang menobatkan diri sebagai King Atehene; istrinya Jean Gasho (42) asal Zimbabwe, yang menyebut diri Queen Nandi; serta Kaura Taylor (21) dari AS, yang kini berganti nama menjadi Asnat dan berperan sebagai pelayan kerajaan.
Dalam sebuah video yang diunggah ke Facebook, Kaura mengaku tengah hamil. Ia menyebut dirinya sebagai selir sekaligus ibu pengganti untuk sang ratu.
"Saya adalah selir rendahan dan berperan sebagai ibu pengganti untuk sang ratu," ungkap Kaura.
Kaura, yang dulu dikenal sebagai anak ajaib dalam permainan catur di Texas, kini menjalani kehidupan primitif di hutan bersama Offeh dan Gasho. Pihak keluarga di AS mendesaknya untuk pulang.
"Kultus ini gila. Mereka berbahaya bagi siapa pun di sekitar mereka," kata ibunya, Melba Whitehead, dikutip dari Daily Mail.
Melba menambahkan bahwa putrinya sebenarnya cerdas dan pernah bercita-cita menjadi pengacara, namun mengalami gangguan kesehatan mental. Sebelum bergabung dengan kelompok ini, Kaura sempat menghilang dari rumah di Texas bersama putrinya yang masih berusia satu tahun.
Sementara itu, pemilik tanah tempat mereka berkemah, David Palmer, menyebut keberadaan kelompok ini mengganggu. Ia kini menempuh jalur hukum melalui Jedburgh Sheriff Court untuk mengusir mereka. Meski demikian, Offeh tetap bersikeras dengan klaim sebagai mesias sekaligus keturunan langsung Raja Daud dari Alkitab.
"Kami mengikuti hukum Sang Pencipta. Segala sesuatu adalah milik mereka yang menciptakannya. Tidak ada otoritas yang berhak memiliki tanah. Bumi adalah milik Bapa," ujar Offeh.
Dalam video lain yang beredar, Gasho terlihat mengipasi Offeh dengan bulu merak, sementara sang 'raja' menyatakan: "Jika Sang Pencipta menghendaki kami di hutan, maka kami akan selalu di hutan. Kami tidak akan pergi."
Rekaman lain memperlihatkan aktivitas kelompok ini, mulai dari mandi di sungai, berdoa di tepi air dengan pakaian dari daun, hingga bernyanyi di sekitar api unggun.
Gaya hidup mereka memicu keresahan warga sekitar dan menimbulkan kontroversi. Bahkan pekan lalu, tenda mereka sempat dilempari batu oleh sekelompok orang tak dikenal.
Simak Video "Video: Pengadilan Beri Keringanan Hukuman Pimpinan Sekte JMS"
(kik/kik)