Elizabeth Gilbert, penulis buku fenomenal Eat Pray Love, membuat pengakuan mengejutkan. Dalam buku memoar terbarunya berjudul All the Way to the River: Love, Loss and Liberation, penulis 56 tahun itu mengungkap pernah berniat untuk membunuh kekasih wanitanya, Rayya Elias, yang saat itu menderita kanker stadium akhir.
"Saya ingin membuat sesuatu sangat jelas di sini. Ketika saya mengatakan pernah berencana membunuh Rayya, itu bukan sekadar pikiran singgah bahwa hidup saya akan lebih mudah jika dia tiada. Maksud saya, saya benar-benar berniat melakukannya," ungkap Elizabeth di bukunya, seperti dikutip dari The Times.
Elizabeth menjelaskan bahwa kala itu dia merasa putus asa, sekaligus ketergantungan emosional. Elizabeth semakin tidak tahan dengan sikap kasar Rayya yang kala itu sebagai pecandu narkoba karena tidak kuat dengan efek kemoterapi. Begitupun dengan Elizabeth yang juga terjerat dengan obat-obatan terlarang.
"Saya ini perempuan baik-baik yang menulis Eat Pray Love. Namun saya hampir melakukan pembunuhan dengan rencana matang dan berdarah dingin karena Rayya menarik kembali kasih sayangnya dari saya, dan karena saya sangat lelah. Itulah diri saya ketika terjebak dalam kegilaan," tulisnya.
Cerita Elizabeth sebenarnya berkisah tentang dua kecanduan yang bertabrakan. Kecanduan cinta dan seksnya, serta kecanduan narkoba Rayya, bertumbuh menjadi satu, saling mengisi dalam hubungan simbiosis yang sakit.
Dalam pengakuannya, Elizabeth menyusun rencana mengakhiri hidup Rayya dengan overdosis, baik melalui obat tidur maupun fentanyl patch. Di sisi lain, ia juga sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menenggelamkan diri di sungai.
"Rasa lega yang datang dari rencana itu begitu kuat. Semua yang harus kamu lakukan hanyalah membunuhnya. Dia toh sudah sekarat. Kau akan bebas," tulisnya.
Usai kepergian Rayya, Elizabeth sempat terburu-buru menjalin hubungan baru yang juga kandas. Kini, enam tahun kemudian, ia memilih hidup sendiri dan fokus pada proses pemulihan diri. Ia mengaku menjalani hidup dengan satu prinsip sederhana: "satu hari pada satu waktu."
Simak Video "Video: Visual Felix Stray Kids, LISA BLACKPINK, j-hope BTS dalam Satu Frame"
(kik/kik)