×
Ad

Kim Jong Un Siapkan Putrinya Jadi Remaja Paling Berbahaya di Dunia

Kiki Oktaviani - wolipop
Senin, 08 Sep 2025 15:04 WIB
Kim Ju-ae & ayahnya, Kim Jong Un Foto: DW (News)
Jakarta -

Kemunculan Kim Ju-ae, putri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, terus menyita perhatian dunia internasional. Gadis yang diperkirakan berusia sekitar 12-13 tahun ini belakangan kerap mendampingi ayahnya dalam berbagai acara kenegaraan dan militer, sebuah hal yang sangat jarang dilakukan oleh anak seusianya.

Kehadirannya dianggap sebagai sinyal kuat bahwa ia sedang dipersiapkan untuk menjadi penerus dinasti Kim. Koresponden DailyMail, Tom Leonard, bahkan menyebut Ju-ae sebagai "remaja paling berbahaya di dunia."


Kemunculan Ju-ae pertama kali terpantau publik pada November 2022 ketika ia mendampingi Kim Jong Un dalam inspeksi peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM). Sejak saat itu, ia tercatat telah tampil sekitar 15 acara publik, dengan mayoritas berupa agenda militer.

Kim Jong Un dan putrinya, Kim Ju Ae. dok. Reuters Foto: via REUTERS/KCNA

Dari parade besar di Pyongyang, kunjungan ke pangkalan militer, hingga menghadiri latihan tempur, Ju-ae terus diperlihatkan sebagai figur yang semakin terikat dengan kekuatan bersenjata Korea Utara. Pada peringatan ulang tahun ke-75 Tentara Rakyat Korea, ia bahkan duduk sejajar dengan ayah dan ibunya di meja utama jamuan militer. Kehadirannya di acara-acara tersebut semakin menimbulkan perbincangan, mengingat usianya yang masih belia untuk terlibat dalam forum serius semacam itu.

Dalam parade militer terbesar di Beijing pekan lalu, Ju-ae tampil anggun dengan setelan biru tua dan berjalan di belakang ayahnya saat Kim Jong Un turun dari kereta lapis baja. Ia tersenyum ketika sang ayah berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Perubahan status Ju-ae di media pemerintah Korea Utara turut memperkuat dugaan persiapan suksesi. Jika pada awal kemunculannya ia hanya disebut sebagai putri "tercinta," kini gelarnya meningkat menjadi "dihormati."

Dalam sejumlah foto resmi, ia bahkan kerap ditempatkan di depan sang ayah, yang menunjukkan peran istimewa dalam hierarki keluarga Kim. Penampilan publik Ju-ae juga berubah drastis, dari gaya polos dengan jaket putih dan sepatu balet merah, kini ia tampil dengan jas gelap dan mantel kulit berlapis bulu, gaya busana yang mirip dengan ayahnya.

Meski belum pernah berbicara di depan umum, media pemerintah sudah menyebutnya sebagai figur besar. Bahkan, seorang jenderal senior sempat terekam berlutut untuk berbisik kepadanya dalam sebuah parade militer, sebuah bentuk penghormatan yang biasanya hanya diberikan kepada Kim Jong Un.

Para pengamat menilai kemunculan konsisten Ju-ae dalam acara militer maupun diplomatik merupakan strategi Kim Jong Un untuk memastikan legitimasi suksesi dinasti. Tradisi memperkenalkan calon pewaris di hadapan China sebagai sekutu utama, dipandang sebagai langkah penting untuk mendapatkan pengakuan internasional.

"Jika menampilkan dia di berbagai acara bersama ayahnya, itu membantu masyarakat menyadari bahwa akan ada suksesi keluarga secara langsung, bukan pengambilalihan oleh militer," ujar Donald Southerton, pakar politik Korea, dikutip Daily Mail.

Laporan Dinas Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan menyebut Ju-ae menjalani pendidikan di rumah di Pyongyang dan memiliki hobi berkuda, bermain ski, serta berenang. Selain tinggal di ibu kota, keluarganya juga diketahui kerap berlibur ke kompleks pribadi di pesisir Wonsan, Laut Jepang.



Simak Video "Video: Kenapa Ya Kim Jong Un Selalu Mengenakan Jaket Kulit?"

(kik/kik)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork