×
Ad

Tren Kesenjangan Sosial Viral di Medsos, Apa Artinya?

Vina Oktiani - wolipop
Jumat, 02 Mei 2025 17:45 WIB
Foto: Ilustrasi media sosial (Getty Images/bombuscreative)
Jakarta -

Beberapa waktu terakhir, media sosial seperti TikTok dan X sedang diramaikan oleh sebuah tren yang menarik perhatian banyak warganet, yaitu tren 'kesenjangan sosial'. Dalam tren ini, warganet membuat konten dengan format percakapan sederhana, yang terlihat lucu tetapi sebenarnya menggambarkan perbedaan gaya hidup antara dua orang.

Konten-konten ini sering kali melibatkan pasangan atau dua orang yang sedang dekat, tetapi berasal dari latar belakang sosial yang berbeda. Meskipun dikemas dengan cara yang ringan dan menghibur, banyak pengguna media sosial merasa relate dengan isi kontennya karena menggambarkan situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum, kesenjangan sosial sendiri memliki arti perbedaan kondisi dalam masyarakat yang timbul akibat adanya perbedaan status sosial, ekonomi, pendidikan, dan akses terhadap berbagai fasilitas penting seperti kesehatan dan pekerjaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesenjangan sosial diartikan sebagai ketidakseimbangan dalam suatu kelompok masyarakat yang muncul karena adanya perbedaan status.


Salah satu contoh konten yang paling sering muncul dalam tren ini adalah ketika seseorang salah mengira suara kipas angin sebagai suara hujan. Dalam percakapan yang beredar, seseorang bertanya, "Itu suara apa? Di sana hujan, ya?" dan dijawab dengan, "Bukan, itu suara kipas."

@julllsaurus

♬ Just a Friend to You - Meghan Trainor

Dialog sederhana ini menyiratkan bahwa bagi sebagian orang, suara kipas angin yang terus-menerus menyala adalah hal biasa, karena mereka mengandalkannya untuk pendingin ruangan. Namun, bagi orang lain yang mungkin lebih terbiasa dengan AC atau tinggal di lingkungan yang berbeda, suara itu justru terdengar asing.

@aziarizzza trend apasih ini🥹 #aziariza ♬ Just a Friend to You - Meghan Trainor

Contoh lain yang cukup sering muncul adalah soal kebiasaan memarkir motor di dalam rumah. Bagi sebagian orang, terutama yang tinggal di rumah kecil tanpa garasi, memarkir motor di ruang tamu atau bahkan di dalam kamar adalah hal wajar dan praktis. Namun, bagi mereka yang terbiasa tinggal di rumah dengan halaman luas atau garasi, hal itu mungkin terdengar janggal. Ini menjadi contoh nyata bagaimana perbedaan fasilitas rumah tangga bisa menciptakan kesenjangan yang terasa, meskipun tidak selalu terlihat mencolok.

Selain itu, banyak juga video yang memperlihatkan momen-momen romantis yang berujung pada kesalah pahaman konteks karena perbedaan gaya hidup. Misalnya, seseorang ingin mengajak makan malam di restoran, tetapi pasangannya lebih terbiasa masak sendiri di rumah karena alasan ekonomi. Atau seseorang menganggap ajakan nonton di bioskop adalah hal biasa, sementara yang lain menganggap itu sebagai momen yang mahal.



Simak Video "Video: Eks Suami Sia Tuntut Nafkah Rp 3,9 Miliar untuk Gaya Hidup Mewah"

(vio/vio)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork