Blake Lively telah mengajukan tuntutannya kepada Justin Baldoni, lawan main sekaligus sutradara dalam film 'It Ends with Us' atas pelecehan seksual. Tak terima dirinya dituduh demikian, Justin juga sudah menyiapkan langkah untuk menggugat balik. Dokumen legal yang bocor di media mengungkap sejumlah klaim mencengangkan dari kedua belah pihak, salah satunya tentang fat shaming di lokasi syuting.
Justin Baldoni dilaporkan menangis karena Blake Lively di awal produksi film tentang kekerasan dalam hubungan tersebut. Bukan karena diperlakukan secara kasar tapi Justin karena sang aktris dianggap kurang cantik. Dilansir The New York Times, aktor asal AS itu melakukan banyak hal lain yang membuat Blake dan kru tidak nyaman selama bekerja.
"Pada hari kedua syuting misalnya Tn. Baldoni membuat pemain dan kru menunggu berjam-jam selagi dia menangis di kamar ganti Ny. Lively, mengaku bahwa komentator di media sosial bilang Ny. Lively terlihat tua dan tidak menarik berdasarkan foto paparazzi di lokasi syuting," ungkap dokumen.
Blake yang baru melahirkan anak keempatnya sebelum syuting pun disebut mencoba untuk meyakinkan sang sutradara. Dikatakan jika karakternya harus terlihat autentik daripada 'seksi'.
Berdasarkan pengakuan Blake, Justin terus saja fokus pada penampilan fisiknya dan selalu mencari kesalahan untuk mengkritik bentuk tubuh juga berat badannya. Justin bahkan disebut sampai menghubungi trainer fitness Blake secara diam-diam untuk mengatakan jika kliennya perlu turun berat badan dalam dua minggu.
Adapun laporan bahwa Justin pernah menyarankan obat untuk mengobati tenggorokan Blake. Ia merekomendasikan seorang ahli yang ternyata adalah pakai program diet. Selama syuting, aktris 'Gossip Girl' itu juga sering dibuat tidak nyaman, termasuk saat diminta untuk membuka jubahnya dan dibilang 'seksi'. Justin juga mengatakan hal serupa kepada kru wanita dan menolak untuk minta maaf.
Komplain mengenai Justin Baldoni juga mengungkap perilakunya saat melakukan adegan bercinta. Menurut Blake, Justin membiarkan teman-temannya untuk datang dan menonton proses syuting tersebut yang membuatnya tidak nyaman. Adapun hal-hal lain, seperti Justin masuk ke ruangannya saat sedang tidak berbusana, yang membuat lingkungan kerja yang tidak sehat.
Sejak awal promosi 'It Ends with Us' telah menuai perhatian karena berbagai kontroversinya. Film itu sendiri sempat dikritik karena dinilai meromantisasi KDRT. Adapun Blake Lively yang sempat viral karena dianggap bersikap kasar. Dalam konferensi pers virtual, Blake disebut tidak peka saat sedang membicarakan isu kekerasan dalam hubungan.
(ami/ami)