Meghan Markle disebut mengklaim dirinya sebagai orang 'paling teraniaya' di dunia. Hal itu diungkapkan istri Pangeran Harry tersebut saat hadir sebagai bintang tamu di sebuah forum, baru-baru ini.
Wanita yang memegang titel Duchess of Sussex ini jadi pembicara dalam sebuah acara yang digelar Girls Inc. dan #HalfTheStory, komunitas advokasi kesehatan mental untuk remaja. Acara yang digelar pekan lalu itu mengambil tema 'screen-free day' yang membahas tentang pembatasan penggunaan gadget di kalangan remaja.
Larissa May, pendiri #HalfTheStory, menyatakan bahwa Meghan Markle sempat bahwa dia menjadi 'salah satu orang paling teraniaya di dunia'. Hal ini terkait dengan dirinya yang kerap jadi bulan-bulanan haters di media sosial maupun pemberitaan internet.
"Kami melakukan aktivitas di mana kami membicarakan banyak skenario, dan Meghan berbicara tentang menjadi salah satu orang yang paling sering di-bully di dunia," klaim Larissa, saat diwawancara Vanit Fair.
"Kami melihat para gadis ini melambaikan tanda emoji kecil ini dan berbicara tentang bagaimana masing-masing kisah ini akan berdampak pada mereka secara emosional," lanjutnya.
Namun klaim Larissa dibantah oleh salah seorang sumber, yang mengaku datang ke acara tersebut. Dia mengatakan bahwa benar Meghan Markle memang berbicara tentang perundungan, namun tidak pernah menyatakan menjadi orang paling di-bully.
"Dia bercerita tentang pengalamannya menghadapi perundungan online, tetapi tidak pernah mengklaim bahwa dia adalah orang yang paling teraniaya di dunia," ungkap sumber.
Sementara itu, pihak Meghan Markle dari Archewell Foundation belum memberikan respons tentang klaim Larissa May tersebut.
Simak Video "Video: Meghan Markle Buka Online Shop Hasil Kurasi Fashion Favoritnya"
(hst/hst)