Pada 2021 dan 2022 beredar tuduhan Meghan Markle melakukan bullying pada staff Kerajaan Inggris. Setelah lama diam, mantan ajudan Meghan buka suara.
Tuduhan pada Meghan Markle ini sempat membuat heboh usai diungkap oleh Valentine Low yang menulis Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown. Valentine adalah jurnalis yang telah meliput keluarga Kerajaan Inggris selama lebih dari seperempat abad. Melalui buku yang ditulis dan dirilisnya pada 2022 itu, dia mengungkapkan Meghan Markle selama bertahun-tahun jadi gunjingan para stafnya.
Para staf Kerajaan Inggris merasa dipermainkan oleh istri Pangeran Harry tersebut. Dalam buku tersebut dikatakan sejumlah saksi dan staff Kerajaan Inggris mengaku kesal dengan karakter Bintang serial The Suit. Meghan disebut pernah memaki seorang staff di depan pekerja lainnya. Dia juga kerap meneriaki para pekerja lainnya.
Faktanya memang saat Meghan Markle baru enam bulan menjadi bagian dari anggota keluarga Kerajaan Inggris, tiga orang yang dipilih menjadi karyawannya memutuskan resign. Tiga orang itu termasuk sekretaris pribadi atau ajudan Meghan Markle, Samantha Cohen yang mengundurkan diri.
Kini setelah memilih diam terkait aksi pengunduran dirinya, Samantha Cohen buka suara. Dia juga mengakui diwawancara pihak Kerajaan Inggris terkait tuduhan Meghan Markle melakukan bullying pada staff.
Samantha Cohe mengonfirmasi bahwa dia adalah salah satu dari 10 staf kerajaan yang diwawancarai dalam penyelidikan di Istana Buckingham terkait tuduhan intimidasi yang dilontarkan terhadap Duchess of Sussex. Cohen telah bekerja untuk keluarga kerajaan sejak 2001 dan menjadi sekretaris pribadi Markle pada 2021 ketika keluhan pertama diajukan terkait perilaku mantan aktris tersebut.
Samantha tidak merinci soal tuduhan Meghan Markle melakukan bullying saat diwawancara surat kabar Australia The Herald Sun. Cohen, yang berasal dari Australia, mengatakan kepada media tersebut, dia mengaku harus bekerja lebih lama dengan Meghan dan Pangeran Harry.
"Saya seharusnya hanya tinggal selama enam bulan tetapi tinggal selama 18 bulan. Kami tidak bisa menemukan pengganti untuk saya dan ketika kami menemukannya kami membawa mereka dalam tur ke Afrika dengan Harry dan Meghan untuk menunjukkan kepada mereka cara kerja tapi mereka juga pergi (berhenti) saat berada di Afrika," kata Cohen.
Saat Meghan Markle dituduh melakukan bullying pada staff Kerajaan Inggris, pihak istana langsung merespon. Ratu Elizabeth II mengeluarkan biaya pribadi untuk melakukan penylidikan terkait tuduhan tersebut pada 2021. Saat itu dua staff mengaku diintimidasi Meghan Markle.
Tim hukum Markle membantah segala tuduhan intimidasi tersebut. Mereka menyebut tuduhan itu sebagai pencemaran yang direncanakan dengan sengaja.
Simak Video "Video Tim Kerja Favorit Meghan Markle: Punya Banyak Sudut Pandang "
(eny/eny)