Perayaan ulang tahun ke-18 Pangeran Christian dari Denmark berlangsung meriah dan mewah. Keluarga kerajaan dari negara-negara Eropa lainnya tak melewatkannya.
Pangeran Christian merupakan anak pertama Pangeran Mahkota Frederik dan Putri Mahkota Mary. Frederik sendiri berstatus sebagai anak sulung Ratu Margrethe II yang saat ini masih berkuasa.
Itu berarti, Christian berada di urutan kedua pewaris takhta kerajaan Denmark setelah ayahnya. Posisi tersebut lantas 'menyelamatkan' Christian dari pencopotan gelar yang dilakukan Ratu terhadap beberapa cucunya.
Tak heran pula bisa hari jadinya dirayakan secara besar-besaran dan bertabur para bangsawan. Kerajaan Denmark menggelar selebrasi tersebut di Istana Christiansborg, Copenhagen, pada Minggu (15/10/2023).
Empunya acara muncul dalam balutan tuksedo berdasi putih yang dihiasi selempang biru muda. Kedua orangtuanya juga memakai selempang sama.
Sementara itu, Ratu Margrethe II yang saat ini sudah berusia 83 tahun berbalut gaun merah muda yang dihiasi sejumlah atribut kerajaan. Tidak ketinggalan, mahkota di kepala.
Pangeran Joachim, putra bungsu Ratu yang gelar anak-anaknya dicopot, tetap memenuhi undangan. Di luar keluarga inti, hadir pula Pangeran Mahkota Haakon dan Putri Mette-Marit dari Norwegia. Mereka memboyong sang putri, Putri Ingrid Alexandra.
Belgia diwakili Putri Elisabeth, kemudian ada Putri Mahkota Victoria dari Swedia yang datang bersama Pangeran Daniel bersama putri mereka, Estelle, yang baru 11 tahun. Berikut Putri Catharina-Amalia dari Belanda.
Daftar tamu juga mencakup masyarakat sipil. People mengabarkan, Pangeran Christian mengundang perwakilan beberapa perkumpulan anak muda berbakat Denmark yang datang dari berbagai bidang seperti olahraga, seni, dan budaya.
Pada 14 November mendatang, Pangeran Christian akan menghadiri pertemuan pemerintahan yang masih menjadi bagian dari rangkaian selebrasi ulang tahunnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia akan dideklarasikan sah untuk bergabung dengan parlemen Denmark.
"Pangeran Denmark kemudian dapat dipilih sebagai kepala negara. Namun, ia belum bisa mendapatkan bangku di parlemen sampai terjadi pergantian takhta," demikian Danish Royal House mengumumkan beberapa waktu lalu.
Ketika beranjak usia 18, Pangeran Christian sebenarnya berhak mendapatkan pendanaan dari negara. Namun, ia menolaknya karena merasa belum berhak mengingat masih fokus menuntaskan pendidikan. 'Jatah' Christian akan dievaluasi lagi saat ia berusia 21 tahun.
(dtg/dtg)