Penyelenggaraan Miss Universe Indonesia 2023 diwarnai kekisruhan. Lima hari berselang setelah penobatan pemenang pertamanya pada Kamis (3/8/2023), muncul dugaan pelecehan seksual yang dialami finalis.
Korban dugaan pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia pun telah menyambangi Polda Metro Jaya, Senin (7/8/2023), untuk membuat laporan polisi. Disebut ada beberapa orang yang merupakan korban mengadukan hal tersebut.
Dugaan pelecehan muncul menyusul kabar yang menyebutkan bahwa finalis Miss Universe Indonesia diminta melepas busana lalu difoto saat pemeriksaan tubuh atau body checking. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat apakah ada bekas luka, hiperpigmentasi, stretchmark, jerawat atau kondisi lainnya di tubuh para finalis.
Pendapat netizen pun terbagi menanggapi isu yang sedang ramai disorot ini. Sejumlah netizen menyayangkan adanya tahapan body checking dalam kontes kecantikan karena dinilai mengeksploitasi tubuh wanita.
Sementara itu sebagian lagi menganggapnya wajar. Sebab pemeriksaan tubuh sudah biasa di dunia modeling, di mana kontes kecantikan sebenarnya tidak jauh dari modeling.
Menyoal itu, bagaimana dengan pemeriksaan tubuh di kontes kecantikan secara umum? Adakah ketentuan body checking untuk para finalisnya? Menurut Mukie Muza, pendiri komunitas Indonesian Pageants, pemeriksaan tubuh atau body checking lumrah dilakukan dalam kontes kecantikan, namun umumnya masih memakai busana.
"Sewajarnya dalam penilaian, maksimal dalam busana renang atau sports wear," jelasnya, saat diwawancara Wolipop pada Senin (7/8/2023).
Tujuan dari body checking sendiri adalah untuk melihat proporsi tubuh, kesehatan kulit juga kesehatan dan kebugaran fisik dari seorang peserta. Aspek ini un juga meliputi kesehatan rambut, struktur wajah, kesehatan kulit wajah serta tampilan wajah tanpa/dengan make-up.
Rio Motret, fotografer fashion yang juga mantan visual director Miss Universe Indonesia juga menyebut bahwa body checking adalah hal wajar dalam kontes kecantikan. Namun umumnya dilakukan secara privat oleh orang yang kompeten, misalnya tenaga medis dan sesama jenis. Kontestan pun tidak dalam keadaan telanjang sepenuhnya.
"Dalam 10 taun saya berkecimpung di dunia pegeant belum ada kasus ditelanjangi dan difoto pake lensa wide jadi ditakutkan bagian lainnya juga ikut terekam," jelasnya, ditemui dalam konferensi pers yang digelar di Nur Corner, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (7/8/2023).
Body Checking dalam Kontes Kecantikan Internasional
Istilah body checking tidak disebutkan secara gamblang dalam tahapan kontes kecantikan. Namun dikenal sesi pengukuran tubuh. Dalam jurnal bertajuk 'No Half Measures for Beauty Queens: Criteria for Beauty' yang ditulis Anne Monjaret dan Federica Tamarozzi, dijelaskan bahwa tubuh ratu kecantikan adalah sebuah 'fortiori', artinya subjek yang dapat diukur. Penilaian juri pun memegang peran penting dalam pengukuran itu di babak preliminary.
Contohnya dalam kompetisi Miss Italia, ada beberapa tahapan penjurian. Salah satunya memeriksa kondisi fisik peserta kontes kecantikan mulai dari pemeriksaan gigi hingga mengukur lingkar dada, pinggang, pinggul, paha dan pergelangan kaki. Tahapan ini melibatkan dokter dan perawat yang akan memeriksa kondisi tubuh mereka.
Kemudian sempat dikenal juga 'rasio ajaib' 90/60/90 untuk lingkar dada, pinggang dan pinggul yang telah lama digunakan untuk mengukur siluet tubuh ideal. Namun ketentuan ini dihapuskan sejak 1990, atas prakarsa dewan juri, karena dianggap sudah ketinggalan zaman dan tidak cukup untuk mendefinisikan kecantikan modern.
Miss Venezuela juga menggunakan rasio 90/60/90 sebagai salah satu syarat dan ketentuan pemenang ratu kecantikan. Bahkan mereka terang-terangan mempublikasikan ukuran lingkar dada, pinggang dan pinggul para kontestan. Sebab rasio tersebut turut menentukan siapa yang layak jadi juara.
Ketentuan itu ditetapkan dalam penyelenggaraan Miss Venezuela pertama pada 1952 hingga 2018, sebelum akhirnya dihapus sejak 2019 dengan berbagai pertimbangan. Seperti dikutip dari Independent, kini kontes Miss Venezuela tidak lagi menggunakan rasio 90/60/90 sebagai syarat dan ukuran tubuh ideal kontestan.
Penilaian lebih difokuskan pada kecantikan dari dalam dan bakat yang dimiliki para finalis. "Kecantikan seorang wanita bukanlah 90, 60, 90... Tapi diukur dari bakat masing-masing," ucap juru bicara Miss Venezuela dan Miss Universe 2013 Gabriela Isler.
Simak Video "Video: Tak Ada Nama Indonesia di Top 30 Miss Universe 2025"
(hst/hst)