Liburan mewah Shahzada Dawood, konglomerat Inggris berdarah Pakistan, dan putranya, Suleman, berujung bencana. Kapal selam wisata Titanic yang mereka tumpangi sampai saat ini belum ditemukan setelah hilang kontak tiga hari. Doa pun tak putus dipanjatkan keluarga.
Shahzada Dawood dan Suleman termasuk dari lima penumpang kapal selam yang dilaporkan hilang di perairan Kanada itu. Menyusul kejadian tersebut, pihak keluarga akhirnya angkat bicara.
"Kami sangat bersyukur dengan perhatian dari kolega dan teman-teman kami. Kami juga memohon kepada semua pihak untuk ikut berdoa sekaligus menghargai privasi keluarga saat ini," demikian keterangan resmi keluarga Shahzada Dawood kepada Associated Press, Selasa (20/6/2023).
Dalam pernyataan tersebut, disebutkan pula bahwa kondisi keluarga baik berkat dukungan dan kepedulian yang terus mengalir. Mereka juga tiada henti berdoa demi keselamatan ayah dan anak itu.
"Banyak yang peduli dengan keluarga dan berdoa kepada Allah agar keduanya pulang dengan selamat," katanya.
BBC melaporkan, ShahzadaDawood menjabat sebagai vice chairman Engro Corporation, salah satu perusahaan pupuk terbesar di Pakistan.
Pria 48 tahun itu juga diketahui memiliki perusahaan telekomunikasi berbasis agraria bernama Dawood Hercules Corporation Limited. Sebuah yayasan juga didirikannya untuk mendukung akses pendidikan seluasnya di Pakistan.
Berkat kepeduliannya pada isu sosial dan lingkungan itu, ShahzadaDawood mendapat kepercayaan dari Raja Charles III untuk mengisi bangku dewan organisasi amal Prince's Trust.
Adapun putranya yang baru berusia 19 tahun masih terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah universitas di London. Suleman disebut sebagai penggemar berat literatur fiksi ilmiah dan suka belajar hal-hal baru.
Kapal selam untuk menjelajahi situs Titanic hilang kontak pada Minggu (18/6/2023) pagi sekitar satu jam 45 menit setelah kapal menyelam.
Armada tersebut dioperasikan oleh OceanGate Expeditions. Sejak 2019, perusahaan swasta tersebut menawarkan paket berwisata ke situs bangkai kapal Titanic yang tenggelam pada 1912 dengan harga tiket US$ 250.000 atau Rp 3,7 miliar per orang.
Simak Video "Properti Pintu Jack dan Rose di Film Titanic Terjual Rp 11,4 Miliar"
(dtg/dtg)