Alasan Meghan Markle Tidak Hadir di Penobatan Raja Charles

Meghan Markle tidak akan hadir di acara penobatan Raja Charles pada 6 Mei mendatang. Ulang tahun putranya Archie menjadi alasan Meghan untuk bisa menghindari hadir di acara penting tersebut. Namun sejumlah pengamat kerajaan menyimpulkan ada alasan lain di balik keabsenan Meghan Markle.

Komentator kerajaan Afua Hagan mengatakan bahwa Meghan kini telah tenang dengan hidupnya di Amerika Serikat. Jika ia kembali ke Inggris, maka hal tersebut bisa membuatnya frustasi dengan segala kritik yang akan dilayangkan untuknya.

"Dia telah menjauh dari orang-orang yang hanya bisa mengkritik apa yang ia kenakan, apa yang dia lakukan atau masuk mobil dengan cara yang tidak benar. Orang tidak akan bisa mengejeknya lagi," ucap Afua, seperti dikutip dari Express.

"Ini menjadi bagian dari alasan dia tidak ingin memberikan ruang untuk pertunjukan sampingan bagi orang lain. Meghan tidak membiarkan orang lain merobeknya," tambah Afua.

Pakar kerajaan lain Robert Jobson meramalkan bahwa Meghan tidak akan pernah hadir lagi dalam acara kerajaan apapun. Meghan dinilai tengah membangun hidupnya kembali dan tidak ingin menuai drama dan kontroversi lagi.

"Fakta bahwa istrinya tidak hadir berarti sangat mungkin kota tidak akan melihatnya menghadiri acara resmi atau istana lagi, terlepas dari mungkin pemakaman Raja," ungkap Robert.

Keputusan Meghan Markle tidak hadir di penobatan Raja Charles juga menuai kritikan. Salah satu kritikan datang dari Meghan McCain, putri mendiang John McCain, seorang veteran yang sempat mencalonkan diri sebagai Presiden dari Partai Republik dan berkontestasi dengan Barack Obama.

Menurut Meghan McCain, mantan bintang 'Suit' itu hanya mencari alasan demi menutupi rasa takutnya untuk kembali ke Inggris setelah segala pengakuannya yang bombastis di serial dokumenter Netflix dan kehebohan yang disebabkan oleh buku biografi Harry, 'Spare'.

"Saya yakin nyali Meghan yang pemberani menciut. Terlihat Meghan jelas-jelas tidak mau menghadapi para ipar dan rakyat Inggris," tulis Meghan McCain di kolom opini Daily Mail.