Melakukan aksi demo yang tidak biasa, mahasiswi asal Malang jadi viral. Demo namun tetap santuy demikian kata netizen soal aksi sang mahasiswi.
Aksi santuy atau santai yang dilakukannya adalah dia membuktikan ketahanan makeup yang ia pakai saat mengikuti demo menolak RUU KUHP. Mahasiswi santuy yang viral itu dari Universitas Brawijaya.
Mahasiswi yang menolak namanya disebutkan itu mengatakan tidak sengaja membuat postingan di Twitter @badgaldidi, tentang demo sambil mereview makeup yang dipakainya. Dia pun mengaku tidak menyangka postingannya itu viral.
Sampai saat ini tweetnya sudah mendapatkan 36.908 Like, 29.858 Retweets dan 1,200 komentar. Warganet pun beragam menanggapi tweet tersebut.
"Akhirnya aku menemukan produk yg mantul, jadi nonton bola+rusuh aku ga takut meap luntur wkwk," kata pengguna Twitter @BerlyaniNS.
"Awas aja kalo nanti ada beauty blogger yg bikin tutorial make up untuk demo dpr," kata akun @paringgae.
"Bukan lagi waterproof atau kissproof, ini DEMOPROOF yhaaa," kata pengguna Twitter @avocadeh.
Berbincang dengan Wolipop tentang aksi santunya demo sambil review makeup, mahasiswi itu menegaskan dirinya sebelumnya tidak merencanakan aksinya tersebut.
"Jadi aku kan suka sama makeup gitu nah emang sebenernya nggak bermaksud mau sekalian bikin review. Nah waktu pulang sekitar jam 18.00 aku bingung kok makeupku masih stay on," katanya saat dihubungi oleh Wolipop,Kamis (3/9/2019).
Melihat makeupnya masih menempel dengan baik di wajah itulah dia baru terpikir untuk membuat review. Jadi dia mereview tentang makeup yang dikenakannya itu setelah dirinya selesai mengikuti demo RUU KUHP bersama para mahasiswa lainnya.
Setelah aksinya mereview makeup yang cocok untuk demo menjadi viral, dia mengaku kerap diminta teman-temannya untuk melakukan review makeup lainnya. "Akhirnya jadi sebuah tren, temenku juga ada yang minta. Dan nggak nyangka responnya bakal seperti ini," ucapnya.
Aksinya mereview makeup demo ini juga tak lepas dari hujatan. Namun mahasiwi yang sedang menunggu waktu sidang itu tak mau ambil pusing.
Menurutnya cara mahasiswa sekarang dalam menyampaikan apresiasinya berbeda dari cara mahasiswa zaman dulu. "Setiap generasi selalu ada bedanya dan cirinya masing-masing. Dan menurut aku that's not bad things, selama tidak menganggu orang lain itu bagus," ujarnya.
Dia juga menegaskan dirinya tak hanya sekadar ikut-ikutan dalam berdemo. Dia sudah lebih dulu memahami dengan baik permasalahan yang diprotes para mahasiswa termasuk dirinya saat melakukan demo menolak RUU KUHP.
(dtg/dtg)