Kecantikan para ratu kecantikan tentu tidak lengkap tanpa mahkotanya. Ajang Miss Universe Indonesia pun baru saja mengenalkan mahkota baru mereka yang tahun ini terinspirasi Batik. Dibuat di Surabaya, aksesori berlian penuh batu mulia tersebut dikerjakan oleh seniman perhiasan Naomi Julia Soegianto. Tak hanya untuk Indonesia, Naomi bahkan dipercaya oleh negara-negara Asia.
Naomi Julia Soegianto dari NJS Gold kembali dipercaya untuk membuat mahkota Miss Universe Indonesia (MUI). Naomi yang membuat Teratai Nusantara pada 2024, bercerita bahwa ia diminta mengusung tema Jiwanta untuk acara final Miss Universe Indonesia yang bakal berlangsung September nanti.
Pengerjaan mahkota berwarna emas itu pun menjadi tantangan bagi Naomi terlebih ia harus mengerjakan dua mahkota lain. Dikatakan jika dua minggu setelah menerima pesanan dari MUI, muncul dua permintaan lagi dari Singapura dan Hong Kong untuk membuatkan hal serupa. Naomi menyanggupinya dan sukses membuat dua mahkota yang membuat kedua organisasi merasa puas.
Pembuatan kedua mahkota tersebut tentu menjadi pengalaman tersendiri bagi Naomi. Untuk Singapura, dikatakan jika tim mereka sudah memberi tema hari kemerdekaan ke-60 dan bunga anggrek dengan tampilan modern dan bright.
Sedangkan Hong Kong mengedepankan tema The Beauty of East Asia. Karena itu, Naomi melakukan diskusi intensif untuk bisa menyerap semangat wanita di negeri Asia Timur yang menurutnya gesit, taktis, mandiri, dan praktis. "Dari situ saya tarik bahwa Hong Kong adalh perpaduan diversity modern dan kultur tapi untuk desain mereka lebih mengedepankan simple," ujar Naomi.
"Lumina orchid crown di sini ada 60 batu dan di tengah ada unsur Miss universe-nya. Mereka bangga sekali. Padahal saya punya imajinasi yang lebih tapi menurut mereka sudah cukup jadi saya tidak mau capek," tambah ibu dua anak itu.
Pebisnis tersebut mengaku menggunakan material terbaik untuk karya-karya mahkotanya, seperti Silver, gold, aneka stones atau bebatuan, termasuk zircon Swarovski. Mengenai kesulitan, ia mengaku di antara tiga mahkota tentu Indonesia yang paling rumit.
"Kesulitan paling sulit Indonesia karena ada unsur grafir, bikin ulir, pasang batu juga harus terlihat Indonesia sekali. Kalau Indonesia saya lebih pikirkan ke kultur, kalau yang lain kerapiannya," katanya.
Naomi sendiri sudah berkecimpung di dunia perhiasan selama lebih dari 30 tahun. Dalam membuat karyanya, wanita lulusan ilmu akunting dan pendidikan itu mengaku selalu menyelipkan pesan, filosofi, dan misi pemberdayaan wanita. Brand aksesorinya sengaja dibuat untuk mempercantik wanita tanpa harus terlihat 'heboh'.
"Saya ingin merealisasikan sosok wanita yang bisa berkarya untuk Indonesia. Secara keseluruhan, saya membawa diri sendiri untuk masuk jadi setiap karya bukan hanya mempercantik wanita tapi memberi value untuk pemakai. Saya ingin berbakti untuk Tuhan dan wanita," kata ibu dua anak tersebut.
(ami/ami)